Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, menyelenggarakan pelatihan cara membuat kerajinan tikar bercucuk bagi para pengrajin di daerah itu.

Ketua Dekranasda Bener Meriah, Nimkah Sarkawi kepada wartawan di Redelong, Jumat mengatakan, pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari (19 s/d 20 September 2019) bagi para pengrajin di wilayah Kecamatan Permata.

Baca juga: Tingkat kehadiran ASN di Bener Meriah rendah, Bupati ancam pecat

Nikmah menyebut kerajinan pembuatan tikar khas masyarakat Gayo tersebut saat ini sudah mulai langka dan hampir punah.

Karena itu, dia mengharapkan dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat mulai dapat melestarikannya kembali dan dapat dijadikan sebagai produk kerajinan unggulan untuk membantu ekonomi masyarakat.

Baca juga: Penermia PKH di Bener Meriah berkurang signifikan

"Saya berharap para peserta dapat mempertahankan dan meneruskan kerajinan tikar bercucuk yang sudah hampir mulai punah atau langka ini," tutur Nikmah Sarkawi.

Selain diharapkan dapat mahir dalam membuat kerajinan tikar bercucuk, kata Nikmah, masyarakat juga diharap bisa kembali memahami arti dan makna yang tersirat dalam setiap motif pada tatanan struktur tikar khas Gayo tersebut.

Baca juga: Harga minyak serai wangi turun Rp227 ribu per kilogram

Menurutnya, tikar bercucuk memiliki sejumlah motif yang menjadi ciri khasnya, seperti motif sisik ikan, bintang, dan matahari.

"Dan harus dapat memahami motif-motif dari tikar bercucuk yang asli, seperti motif mirip sisik ikan, bintang, motif matahari, dan gunung," sebut Nikmah.

Lanjutnya, para pengrajin yang menjadi peserta dalam pelatihan tersebut seluruhnya merupakan kaum ibu.

Ke depannya mereka diharapkan mampu menjadikan kerajinan tikar bercucuk sebagai salah satu produk andalan kerajinan khas Gayo, selain kerawang gayo, sebagai industri rumahan guna membantu perekonomian keluarga.

"Harapan kita pelaksanaan pelatihan tikar bercucuk ini berjalan dengan baik tanpa ada hambatan," ucap Nikmah Sarkawi.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019