Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 1.600 pelajar di Banda Aceh Provinsi Aceh mengikuti simulasi evakuasi mandiri terhadap bencana gempa dan tsunami yang digelar Yayasan Khadam Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh dengan tujuan mitigasi bencana.
"Tujuan kita untuk melatih kesiapsiagaan dari siswa kita di sekolah saat menghadapi bencana gempa dan tsunami," kata Ketua Pelaksana dari Yayasan Khadam Indonesia, Rizki Wan Oktabina di Banda Aceh, Jumat.
Dia menyebutkan kegiatan itu merupakan bagian dari festival sekolah aman bencana 2019. Simulasi evakuasi mandiri merupakan kompetisi yang digelar dengan melibatkan lima sekolah yakni SD 1 Banda Aceh, SD 2 Banda Aceh, SD Budi Karya, SMP 1 Banda Aceh dan SMA Budi Karya.
Kata dia ketika simulasi berlangsung para pelajar tidak mendapat pendampingan dari gurunya. Tujuan simulasi evakuasi mandiri dibuat dalam bentuk kompetisi guna menguji kesiapan para pelajar ketika terjadi gempa dan tsunami.
"Mereka melakukan evakuasi mendiri, tidak ada pendampingan, kita hanya dibantu pihak keamanan untuk menertibkan keadaan," katanya.
Dalam pelaksanaan simulasi tersebut, kata Rizki, pihaknya lebih dulu menyamankan waktu dari setiap sekolah tersebut. Tepat pukul 09.30 WIB sirine pertama berbunyi pertanda terjadinya gempa.
Kemudian, sirine kedua kembali berbunyi pada pukul 09.40 WIB, pertanda para pelajar tersebut untuk segera melakukan evakuasi berjalan menuju gedung Museum Tsunami Aceh.
"Yang menjadi penilai ada dari magister Ilmu Kebencaan Universitas Syian Kuala (Unsyiah), kemudian fasilitator tanggung bencana TDMRC Unsyiah dan juga komunitas terkait," katanya.