Idi, Aceh Timur (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur mengalami kerugian mencapai Rp3,375 miliar.
“Kerugian ini karena biaya operasional semakin meningkat. Namun, tidak ada penyesuaian tarif, sehingga setiap tahun perusahaan mengalami kerugian,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Peusada Iskandar di Idi, Kamis.
Iskandar menyebutkan faktor tingginya biaya sehingga mengalami kerugian karena disebabkan bertambahnya instalasi pengolahan air (IPA). Instalasi ini mengakibatkan membengkaknya rekening listrik.
Kemudian, kondisi alam dengan tingkat hujan tinggi menyebabkan kekeruhan air baku. Keruhnya air baku di IPA mengakibatkan penggunaan tawas meningkat di atas 50 persen dari kondisi normal.
“Meteran air juga banyak yang rusak, sehingga perlu biaya tinggi untuk perbaikan dan penggantinya. Dan instalasi sudah banyak yang tua dan perlu perbaikan yang lebih,” kata Iskandar.
Oleh karena itu, kata Iskandar, pihaknya mengajukan kenaikan tarif sekitar 20 persen. Namun, kenaikan itu juga belum mampu menutupi secara keseluruhan kerugian perusahaan.
“Kenaikan tarif tersebut juga disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Kenaikan tarif dapat disesuaikan sebesar 10 persen setiap awal tahunnya,” kata Iskandar.
PDAM Aceh Timur rugi Rp3 miliar
Kamis, 11 Februari 2021 18:07 WIB