Bireuen, 2/1 (Antara) - Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) mensinergikan misi lembaga itu dengan Polres Bireuen dalam upaya memberantas dan mencegah korupsi di daerah itu.
Hal itu diawali dengan audiensi pengurus GaSAK dengan Kapolres Bireuen AKBP M Ali Kadhafi SIK di Markas Polres Bireuen, Kamis.
Koordinator GaSAK Mukhlis Munir pada audiensi yang turut disertai pengurus Sekolah Rakyat Anti Korupsi (SeRAK) Bireuen turut menyerahkan dokumen dua kasus dugaan korupsi di Pemkab Bireuen. Selebihnya membincangkan strategi pemberantasan dan pencegahan korupsi oleh Polres Bireuen.
"Tujuan audiensi dengan Kapolres Bireuen untuk mensinergikan upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi yang mungkin terjadi di Kabupaten Bireuen dengan Polres Bireuen," ucap Mukhlis.
Pada kesempatan itu, Kapolres Bireuen AKBP M Ali Kadhafi mengatakan sepanjang 2013 menangani dua kasus korupsi. Kasus itu adalah kasus dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Negeri 1 Jeumpa tahun 2011 dan kasus yang melibatkan mantan Bupati Bireuen, Nurdin Abdul Rahman di BLU RSUD dr Fauziah Bireuen. Kedua kasus itu masih dalam proses melengkapi berkas untuk dilimpahkan ke jaksa.
Di sisi lain, Kadhafi mengatakan tahun 2014 Polres Bireuen akan mulai menjalankan program Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH).
Program ini dijalankan di Polres Bireuen dan jajaran dengan tujuan agar masyarakat merasa nyaman setiap mendatangi Polres Bireuen.
"Agar masyarakat tidak menganggap Polres Bireuen sebagai tempat yang seram dan tidak bermasyarakat, supaya informasi tidak tersendat, nanti semua hal tentang pelayanan akan ditempel di papan pengumuman," katanya.