BSI UMKM center Aceh bantu mendisplay puluhan produk UMKM

Pengelola BSI UMKM Center Aceh saat menjelaskan tentang produk UMKM Aceh yang di display mereka, di Banda Aceh, Kamis (13/1/2022) (ANTARA/Rahmat Fajri)

Ada dua cara kita lakukan, namun sebelum itu kita juga melihat dulu produknya, apakah bertahan lama atau tidak

Banda Aceh (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui program usaha kecil dan menengah (UMKM) centernya mendisplay (menata barang) produk milik 43 pelaku UMKM di Tanah Rencong.

"Kita menyediakan sarana ini tentu tidak dapat menampung seluruh UMKM kita, saat ini ada sekitar 43 UMKM yang kami bantu display barang mereka di sini," kata Officer BSI UMKM Center Aceh Qanita, di Banda Aceh, Kamis.

Qanita mengatakan, produk UMKM yang dipasarkan tersebut berbagai macam mulai dari makanan, fashion, produk madu, kopi dengan berbagai jenis, serta kerajinan tangan lainnya seperti anyaman, kopiah meukutop, tas hingga bordiran.

Baca juga: BSI Regional Aceh bertekad salurkan Bansos tepat waktu

"Sampai ini kita masih kurang dari satu bulan, dan sudah banyak yang laku, kita juga melakukan pembayaran produk yang dibeli menggunakan QRIS," ujarnya.

Qanita menjelaskan, produk yang di display tersebut ada yang ditawarkan langsung oleh para pelaku UMKM nya, serta juga ada yang dibantu dengan sistem jemput bola oleh BSI center sendiri guna membantu menjualnya.

"Ada dua cara kita lakukan, namun sebelum itu kita juga melihat dulu produknya, apakah bertahan lama atau tidak," katanya.

Baca juga: Ini komitmen BSI di Aceh terkait implementasi LKS

Kata Qanita, mereka tak hanga mendisplay offline, tetapi juga dapat dilakukan secara online melalui fasilitas yang telah disediakan pada portal Go UMKM.

Karena itu, Qanita berharap kepada teman-teman pelaku UMKM di Aceh juga bisa membuka toko secara online melalui portal Go UMKM BSI tersebut, sehingga produknya diketahui oleh masyarakat luas.

Dalam kesempatan ini, Qanita juga menuturkan, penjualan produk ini dilakukan dengan sistem bagi hasil, di mana BSI Center menyediakan tempat, sehingga mereka mendapatkan selisih harga.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Bertekad jadi pelaku utama pengembangan ekonomi syariah di Aceh

"Tapi tujuan akhir dari ini bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk memperlebar produk UMKM kepada masyarakat luas," demikian Qanita.