Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh merencanakan pembelian mobil dinas sebanyak 27 unit dengan anggaran sekitar Rp12,7 miliar pada 2022 ini, pengadaan tersebut untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan hingga ke pelosok Aceh.
"Rencana pembelian mobil dinas pendidikan Aceh sebanyak 27 unit didasarkan atas kebutuhan layanan pendidikan di Aceh," kata Penanggung Jawab Humas Dinas Pendidikan Aceh, Barrul Walidin, di Banda Aceh, Rabu.
Barrul mengatakan, pembelian mobil tersebut sudah melalui kajian dan need assement lapangan di internal Dinas Pendidikan Aceh. Hal itu jadi justifikasi kebutuhan yang diusulkan oleh kepala cabang dinas pendidikan (cabdin) di beberapa wilayah di Aceh.
“Sebagian cabdin tidak ada kendaraan dalam menjalankan fungsinya, selain itu kondisi medan dan sekolah yang sulit dijangkau juga harus sesuai dengan kebutuhan mobil yang diperlukan,” ujarnya.
Barrul menyampaikan, sekolah-sekolah di Aceh banyak yang berada di pedalaman, sementara mobil yang ada di beberapa cabang wilayah tidak dapat mengakses pendidikan hingga ke pelosok, seperti wilayah Lokop Serbajadi, Simpang Jernih di Aceh Timur, Sekerak Aceh Tamiang, dan berbagai pelosok Aceh lainnya.
Sehingga, untuk menjangkau layanan pendidikan hingga ke sekolah pedalaman tersebut dibutuhkan kendaraan yang sesuai dengan medan jalan yang dilalui.
“Tidak mungkin mobil yang sudah lama dan tidak bisa menjangkau pelosok Aceh terus kita paksakan agar dapat menjangkau daerah pedalaman dalam memberikan pelayanan pendidikan. Karena itu muncul rencana pembelian ini,” kata Barrul.
Barrul menyebutkan, rencana pembelian mobil tersebut terdiri dari 13 unit Double Cabin, tujuh unit Innova Reborn, dua unit bus sekolah dan empat unit operasional sekolah luar biasa (SLB).
Ia merincikan, untuk mobil Double Cabin diperuntukkan untuk wilayah Aceh Timur, Aceh Singkil dan Subulussalam, Cabdin Wilayah Aceh Utara, Cabdin Wilayah Aceh Tenggara, Cabdin Wilayah Aceh Tengah, Cabdin Wilayah Aceh Selatan, Cabdin Wilayah Aceh Tamiang, Cabdin Wilayah Gayo Lues dan Cabdin Wilayah Bener Meriah.
Sementara tujuh unit Innova Reborn diperuntukkan untuk Cabdin Wilayah Nagan Raya, Aceh Barat, Cabdin Aceh Jaya, Simeulue dan Bireuen.
Kemudian, satu unit untuk menggantikan mobil operasional UPTD Balai Tekkomdik yang sudah tua dan tidak lagi representatif bagi perjalanan jarak jauh, Bidang SMK yang memang belum memiliki mobil operasional, dan mobil operasional sekretariat Disdik Aceh.
"Lalu, dua unit bus sekolah untuk tim terapis anak autis di Aceh, dan empat mobil operasional untuk antar jemput siswa autis di SLB Singkil, SLB Aceh Tengah, SLB Aceh Timur, SLB Aceh Selatan dan SLB Bireuen," ujarnya.
Sebelumnya, rencana pembelian mobil pada Dinas Pendidikan Aceh ini muncul berbagai kritikan dari kalangan masyarakat Aceh, kebijakan tersebut dinilai sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Karenanya, Disdik Aceh menegaskan, pembelian mobil tersebut murni atas dasar untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan di Aceh hingga ke pelosok, sehingga pelayanan ini juga dapat dirasakan oleh sekolah-sekolah yang ada di pelosok Aceh.