Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh mencatat bahwa saat ini Aceh memiliki cadangan batubara sebesar 1,5 miliar metrik ton yang terbesar di beberapa kabupaten.
"Kalau potensi keberadaan batubara di Aceh saat ini, itu lebih kurang mencapai 1,5 miliar metrik ton," kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, di Banda Aceh, Rabu.
Mahdinur mengatakan, potensi cadangan 1,5 miliar metrik ton tersebut belum terukur secara keseluruhan, melainkan masih perkiraan berdasarkan data yang dimiliki.
Namun, dari angka potensi batubara tersebut, yang sudah terukur lebih kurang sebesar 500 juta metrik ton. Sisanya belum dapat dipastikan karena memang belum pengeboran.
"Potensi 1,5 miliar belum terukur dan masih diperkirakan, kalau yang sudah terukur 500 juta, itu berdasarkan data eksplorasi PT Mifa Bersaudara serta beberapa perusahaan lain," ujarnya.
Mahdinur menyampaikan, sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang mendapatkan izin untuk melakukan eksplorasi batubara di Aceh. Namun belum semuanya melakukan penjualan.
Sejauh ini, lanjut Mahdinur, perusahaan tambang di Aceh yang sudah melakukan penjualan batubara baru PT Mifa Bersaudara di Aceh Barat dan PT Bara Energi Lestari (BEL) di Nagan Raya, sedangkan yang lainnya baru tahapan operasi produksi.
"Perusahaan yang sudah melakukan operasi produksi sejauh ini ada tujuh, dan itu semua berada di wilayah Aceh Barat dan Nagan Raya. Tapi yang sudah melakukan penjualan baru PT Mifa Bersaudara dan PT BEL," kata Mahdinur.
Mahdinur menambahkan, cadangan batubara di Aceh sejauh ini baru terdeteksi di wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Singkil. Tetapi, konsentrasi tertinggi sementara ini ada di kawasan Aceh Barat.