Banda Aceh (ANTARA) - Museum Tsunami Aceh menghadirkan Pameran digital temporer bertajuk "The Animal Instinct sense of disaster" dalam upaya menjadikan bentuk peringatan kepada masyarakat terhadap datangnya bencana lewat tanda-tanda alam.
Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra Azwar di Banda Aceh, Kamis mengatakan pameran temporer merupakan usulan dari pusat riset etnosains USK untuk memamerkan pertanda bencana alam dari tingkah laku hewan.
"Konsep ini ingin menyampaikan bagaimana pertanda alam ini bisa menjadikan bentuk peringatan kepada masyarakat terhadap datangnya bencana," katanya.
Konsep tersebut divisualisasikan secara digital sehingga pameran tersebut menjadi pameran digital yang baru pertama kali diadakan di Aceh.
"Kami bertekad pameran museum tsunami ini selalu menghadirkan pameran-pameran visual agar 4.0 juga tercapai," katanya.
Designer exhibition pameran, Armilayanti, mengatakan visualisasi laku hewan sebagai pertanda bencana alam ditampilkan dalam bentuk video sparkol, video mapping, 3D mural art, dan manga art.
"Tadinya kita hanya menampilkan foto-foto dan skrip yang ditempel, tetapi dalam konsepnya kita juga menampilkan video sparkol untuk materinya," katanya.
Visualisasi secara digital ini, kata dia, berupaya menyasar generasi muda agar lebih tertarik melihat pameran di Museum Tsunami Aceh.
"Museum tsunami mencari wajah-wajah baru untuk lebih banyak berinteraksi dengan anak-anak sekolah dan generasi muda yang paling utama," katanya.