Sigli (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan akan mengerahkan tim untuk mengatasi kawanan gajah liar yang merusak tanaman masyarakat di Kecamatan Padangtiji Kabupaten Pidie.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Kamaruzzaman, di Pidie, Selasa mengatakan akan mengupayakan tim untuk segera mengatasi kawanan gajah liar yang masih berada di wilayah Kunyet, Kecamatan Padangtiji.
Kamaruzzaman menjelaskan pihaknya telah menerima laporan dari Camat setempat terkait gangguan tersebut dan hampir mendekati pemukiman warga sekitar 500 meter, namun personel yang dikerahkan di wilayah Pidie sedang menggiring gajah di tempat lain.
"Tim yang bertugas di lapangan sangat terbatas, jadi saat ini tim tersebut telah duluan kami arahkan untuk menggiring gajah yang masuk ke perkebunan warga di Gampong Turue Cut Kecamatan Mane," kata Kamaruzzaman.
Ia menambahkan, kasus konflik gajah dengan masyarakat di Pidie kian hari semakin tinggi, sehingga personel di lapangan terbatas.
Padahal, BKSDA Aceh sudah mengirimkan personel yang menetap di simpang empat Kecamatan Lamlo dan di CRU Kecamatan Mila agar bisa mencegah kejadian tersebut.
Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan mitra terkait, serta berkomunikasi dengan warga guna melakukan penggiringan bersama agar tidak berisiko dan memasang power fancing di wilayah Tiro, Beungga dan Mane.
Ia mengatakan konflik dengan satwa liar ini terjadi karena habitatnya terganggu, alamnya semakin sempit dan telah rusak.
"Jalur yang biasanya ditempuh hewan tersebut kini tidak lagi sama karena sudah berubah fungsi ulah masyarakat," katanya.
Pihaknya berharap masyarakat sama-sama menjaga kelestarian alam agar tidak merusak sehingga tidak terganggu habitat lain yang berada di sekitarnya.