Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh melakukan Saweu Makam Syiah Kuala.
Puluhan mahasiswa-mahasiswi dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Banda Aceh juga turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dikemas dengan tausiah dari Tu Bulqaini Tanjungan, tahlil dan gotong royong di pekarangan makam ulama Aceh tersebut.
“Alhamdulillah, kegiatan ini adalah sebuah bentuk upaya kita untuk tetap menjaga dan melestarikan cagar budaya. Ini salah satu ikon wisata religi, karena dari data yang kami dapat, banyak pengunjung yang hadir di sini,” kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal.
Ia berharap, kolaborasi bersama ISAD Aceh dan para mahasiswa-mahasiswi seperti ini terus berlanjut.
“Kegiatan seperti ini harus terus berlanjut, supaya destinasi religi atau cagar budaya selalu terjaga, karena kekuatan (pariwisata) kita adalah di destinasi syariah (religi),” katanya.
Almuniza menilai, menjaga kebersihan cagar budaya atau makam ulama terdahulu merupakan langkah awal dalam menjaga kelestarian.
“Pemerintah Aceh, Insya Allah konsen terhadap hal ini karena komitmen Pj Gubernur, beliau sangat peduli terhadap pelestarian cagar budaya yang memang notabenenya makam para ulama kita,” ungkap Almuniza.
Karena itu, ia berharap setelah agendakan minggu ini di Makam Syiah Kuala, maka minggu depan atau bulan depan, kita bisa agendakan di cagar budaya lain.
“Saya juga berharap gerakan ini dapat menjadi motor penggerak untuk seluruh anak-anak muda Banda Aceh dan sekitarnya,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya, Ketua dan Sekretaris ISAD Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla dan Dr Teuku Zulkhairi, Ulama Aceh Tu Bulqaini Tanjungan, Kolektor Manuskrip Kuno Cek Midi.