Lhokseumawe (ANTARA) - Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyatakan ingin bergerak cepat agar geliat ekonomi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun benar-benar memberikan dampak ekonomi pada semua sektor di provinsi setempat.
“Saya ingin para pihak dapat segera melakukan aksi agar KEK Arun ini benar-benar jadi, sehingga kita siap untuk bergerak dan menyambut peluang yang ada di masa mendatang,” kata Pj Gubernur Aceh di Lhokseumawe.
Pernyataan itu disampaikannya usai menggelar pertemuan dengan Badan Pengelola KEK Arun dan turut diikuti Perta Arun Gas, Pelindo, PIM, PEMA dan Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah dan unsur Forkopimda setempat di Komplek KEK Arun.
Ia menjelaskan sejak diberi amanah sebagai Pj Gubernur Aceh, dalam tiga bulan terakhir Kawasan KEK Arun menjadi fokus bagi dirinya agar bisa segera beroperasi secara maksimal, di mana umurnya saat ini sudah empat tahun.
“Jika kita tidak bergerak cepat maka peluang ekonomi di KEK Arun ini tidak berjalan maksimal dan hanya sebatas peninjauan dan rapat-rapat saja,” katanya.
Ia mengatakan awal-awal mendengar penyertaan saham dari Pelindo dan Pertamina belum ada, namun dalam perjalanan ini telah menjadi pembahasan.
“Kita biarkan proses itu terus berjalan, namun langkah-langkah dan aksi kita harus jalan terus dan saya telah meminta PEMA dan PIM untuk dapat memetakan lahan-lahan mana yang dapat dimanfaatkan guna mempercepat denyut ekonomi di kawasan KEK Arun,” katanya.
Ia mengatakan semua proses akan berjalan secara paralel terhadap lahan-lahan yang dimiliki para pihak, maka juga perlu membangun komunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk pemanfaatan aktivitas pelabuhan pengiriman komoditas.
“Saya minta pengelola KEK Arun, PIM dan juga PEMA dapat duduk bersama dengan pemerintah Kota Lhokseumawe, Aceh Utara dan juga Bener Meriah serta sekitarnya untuk pemanfaatan pelabuhan. Ini pasti akan mempercepat KEK Arun ini bergeliat,” katanya.
Ia menyebutkan luas areal KEK Arun seluas 2.600 hektare, di mana 1.600 diantaranya di kelola Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Republik Indonesia.
“Saat ini kita juga sedang sepakati semua terhadap lahan ini agar menjadi satu sehingga KEK Arun ini benar-benar menjadi daerah Kawasan Ekonomi Khusus di Aceh,” katanya.
Ia menambahkan saat ini juga sudah ada beberapa yang bergerak di situ untuk investasi dan apabila kawasan tersebut menjadi utuh dan disepakati untuk dikelola bersama maka kawasan ini akan maju.
Dalam pertemuan dengan para pihak untuk memajukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun tersebut, Pj Gubernur Aceh turut didampingi Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri.
Setelah melakukan pertemuan dengan para pihak, Pj Gubernur Aceh beserta rombongan ikut meninjau langsung Kawasan KEK Arun dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).