Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh menyambut baik rencana pengoperasian pelabuhan penyeberangan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat yang dijadwalkan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2016.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Simeulue Narmaidin yang dihubungi di Simeulue Sabtu menyampaikan, dengan beroperasinya pelabuhan penyeberangan tersebut maka akan sangat membantu mengurangi biaya transportasi darat.
"Ini memang sudah sangat lama diharapkan masyarakat kita di Simeulue, paling banyak masyarakat kita adalah tujuan ke Aceh Barat maupun ke Banda Aceh. Selama ini menggunakan jalur Sinabang-Labuhan Haji," sebutnya.
Sebut Narmaidin, terpangkasnya jarak tempuh jalur darat masyarakat bisa mengurangi biaya transportasi darat hingga Rp50.000, demikian halnya untuk waktu minimal terpangkas hingga sekitar 3,5 jam.
Meskipun ada sisi positifnya melalui jalur pelabuhan Labuhan Haji maupun Singkil adalah utamanya untuk mempercepat pengangkutan kendaraan membawa barang sembako dan barang penting yang didatangkan dari Medan, Sumatera Utara.
Ia menyebutkan, beroperasinya pelabuhan penyeberangan Meulaboh-Sinabang sangat membantu terpenuhinya animo masyarakat yang semakin tinggi, selama ini tidak terangkut optimal karena layanan trayek pengangkutan masih terbatas.
Sebut Narmaidin, selama ini jadwal pengangkutan masyarakat dengan dua unit kapal feri dari Simeulue menuju daratan Labuhan Haji adalah empat kali dalam satu minggu, kemudian pelabuhan Singkil melayani dua kali dalam satu minggu.
Idealnya menurut kebutuhan masyarakat dan pebisnis layanan pengangkutan terpenuhi setiap hari, melalui pelabuhan Meulaboh nanti diharapkan dapat terpenuhi trayek delapan kali dalam satu minggu, artinya juga ada satu kali trayek untuk jam siang hari.
"Kita yang dari Simeulue inikan pada hakikatnya berharap ada kepastian transportasi ke daratan itu setiap hari, terserah itu mau gunakan rute mana. Selama ini juga belum ada jadwal untuk siang hari," jelasnya.
Dengan bertambahnya satu pelabuhan ini, idealnya ada penambahan satu unit kapal feri yang berkapisitas lebih besar yakni diatas 1.000 Grosstone (GT). Jalur Meulaboh untuk pengangkutan penumpang, sementara pelabuhan penyeberangan di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan untuk pengangkutan kendaraan.
Dua unit kapal feri yang dioperasikan PT ASDP Singkil masing-masing bekapasitas 750 GT dan 700 GT, kedua kapal tersebut tidak mampu memiliki keterbatasan muatan untuk kendaraan yang membawa sembako dan bahan penting.
Harapan besar masyarakat Simeulue dan masyarakat pebisnis kata dia, pemerintah pusat merealisasikan usulan Pemerintah Provinsi Aceh terhadap penambahan armada kapal untuk mengoptimalkan pelayanan tol laut Indonesia.
"Biasa yang mengalami kendala adalah pengangkutan kendaraan, sebab barang kebutuhan masyarakat didatangkan dari Medan, jadi rute yang dekat lebih dekat dari Labuhan Haji maupun Singkil untuk kendaraan," katanya menambahkan.