Singkil (ANTARA Aceh) - Aktivitas nelayan di Kabupaten Aceh Singkil tidak melaut, karena terjadi hujan badai yang di sertai gelombang mencapai 4 meter dalam sepekan terakhir ini.
Pantauan wartawan di Singkil, Minggu, puluhan kapal bersandar di tempat pendaratan ikan Singkil, karena sudah sepekan tidak melaut, akibat cuaca kurang mendukung.
Selain terhentinya aktivitas nelayan, badai juga berdampak terhadap lumpuhnya transportasi laut dari Singkil, menuju Pulau Banyak maupun sebaliknya.
Azwar salah seorang nakhoda kapal, yang juga nakhoda Speed boat mengatakan, kondisi ini dipicu oleh ketinggian ombak yang mencapai tiga hingga empat meter di perairan setempat.
Akihatnya sepekan ini, hujan disertai angin kencang mengurung wilayah Pulau Banyak, semua nelayan mengeluh karena tak bisa melaut.
"Sudah pasti dampaknya, harga kebutuhan ikan melambung karena stok pendapatan nelayan Aceh Singkil berkurang,'' katanya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah barat dan selatan Aceh diguyur hujan pada malam hari selama tiga hari ke depan, sehingga masyarakat perlu mewaspadainya.
Kepala BMKG Stasiun Meulaboh-Nagan Raya, Edi Darlupti, di Meulaboh, mengatakan, potensi curah hujan sedang hingga ringan terjadi pada malam hari, sementara pada siangnya cerah dan bearawan.
"Imbauannya masyarakat terutama sekali agar waspada terhadap anggin kencang untuk tiga hari ke depan," katanya.
Dalam prakiraan cuaca Aceh Bagian Barat dan Selatan yang diriliskan, bahwa kecepatan anggin ketinggian permukaan 3000 feet umumnya bertiup dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 0-30 Km/jam.