Jakarta (ANTARA) - Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan masyarakat perlu mewaspadai flu burung, namun jangan panik karena hingga saat ini kasus penyakit menular pada unggas tersebut masih terkendali.
"Tidak perlu panik, karena hingga saat ini kasus penyakit menular pada unggas, namun perlu tetap waspada karena situasi sangat dinamis," kata Erlina Burhan pada Webinar Kewaspadaan Penyakit Flu Burung yang diakses dari Jakarta, Jumat.
Erlina Burhan menjelaskan flu burung merupakan nama lain dari avian influenza, yaitu penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus Influenza tipe A atau virus H5N1.
Dia menyebutkan bahwa H5N1 tergolong high pathogenic avian influenza (HPAI) yaitu penyakit zoonosis yang berasal dari unggas yang sangat fatal dan menular.
"Namun, seiring berjalannya waktu kejadian luar biasa HPAI di dunia menjadi cukup terkendali," katanya.
Selain unggas, kata dia, penyakit ini dapat menginfeksi berbagai macam spesies hewan seperti babi, kuda hingga mamalia laut.
Dia juga menyebutkan bahwa terdapat satu kasus terkonfirmasi pertama flu burung pada manusia yang menyebabkan kematian di Kamboja.
"Sampai saat ini investigasi kasus masih berlangsung dan belum ditemukan bukti adanya transmisi antarmanusia," katanya.
Erlina Burhan juga menyebutkan bahwa masyarakat harus mengetahui bagaimana cara penularan flu burung agar dapat melakukan pencegahan dengan intervensi yang benar.
"Penularannya pertama kontak dengan sekret atau cairan unggas atau tinja unggas yang terinfeksi, atau bisa jadi dari udara yang tercemar atau kontak dengan benda yang tercemar influenza," katanya.
Kemudian dia juga mengatakan bahwa masyarakat yang memiliki gejala influenza-like illness setelah kontak dengan unggas terinfeksi dalam 10 hari terakhir maka perlu segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas pelayanan Kesehatan terdekat dan melakukan isolasi diri hingga terbukti tidak terjangkit Flu Burung.
"Sekali lagi kami imbau masyarakat jangan panik, karena masih belum terbukti terjadi penularan dari manusia ke manusia seperti COVID-19, ini baru dari unggas ke manusia, namun tetap waspada," katanya.*