Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Pekan Raya Cahaya Aceh (PRCA) dengan menghadirkan enam subsektor ekshibisi ekonomi kreatif unggulan dari tanah rencong.
“PRCA tahun ini menghadirkan ekshibisi enam subsektor ekonomi kreatif unggulan Aceh yaitu fesyen, kuliner, musik, seni rupa, seni pertunjukkan, dan kriya,” kata Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh T Hendra Faisal di Banda Aceh, Jumat.
PRCA dengan ekshibisi ekonomi kreatif tersebut dipusatkan di Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Banda Aceh, 10 hingga 12 Maret 2023.
Hendra menjelaskanndalam PRCA tersebut pihaknya juga melaksanakan focum group discussion (FGD) dengan tujuan untuk meningkatkan publik speaking, packaging (pengemasan produk) dan promosi guna mampu bersaing dengan pelaku usaha luar daerah.
“FGD yang kita laksanakan sejak kemarin hingga hari ini mendapat antusias yang sangat luar biasa. Terima kasih kepada narasumber yang telah memotivasi teman-teman peserta dari kabupaten kota di Aceh,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, ia juga mengingatkan terkait dua event unggulan Aceh yang akan berlangsung dalam kurun sepekan ke depan, yakni Tour de Aceh (11-12 Maret) dan Sabang Marine Festival (SMF) pada 17-19 Maret 2023.
“Hari ini kita akan melaksanakan Tour de Aceh yang kedua, pada Sabtu kita melakukan cycling for all (sepeda santai) dengan mengitari objek wisata di Banda Aceh, peserta yang telah hadir berasal dari Malaysia, Italia dan provinsi lain di Indonesia,” katanya.
Dirinya berharap, dampak dari semua event yang telah terangkum dalam Khazanah Piasan Nanggroe atau Calender Event of Aceh 2023 ini turut mendorong perekonomian Aceh, serta membangun jiwa kewirausahaan masyarakat dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mewujudkan target 2.5 juta kunjungan wisatawan 2023.
“Event yang ada di seluruh kabupaten/kota telah terangkum dalam 76 event yang baru di launching di Jakarta, tepatnya di Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah (TMII) beberapa hari yang lalu dapat memberikan stimulus yang baik, serta menjadi momentum kebangkitan pariwisata Aceh," demikian Hendra Faisal