Plus-minus
Fenomena merebaknya Lebaran ala digital ini tentunya tidak lepas dari ekses plus dan minus-nya. Secara positif, penggunaan beragam teknologi komunikasi digital yang pasti secara faktual banyak mempermudah masyarakat dalam berbagai aktivitas termasuk saat momen Lebaran.
Orang bisa langsung mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair”, melalui share di WhatsApp (WA), video call atau platform media sosial.
Tanpa harus bertemu muka secara langsung terutama karena faktor jarak atau sebab kondisi lain, teknologi komunikasi digital dapat membantu kita untuk bisa saling bermaaf-maafan secara langsung via daring.
Demikian halnya dengan urusan tiket mudik, transaksi dana berlebaran, belanja berhari raya dan berbagai pernak-pernik aktivitas di momen Lebaran lain telah banyak dimudahkan, diefisiensikan dan diakselerasikan mekanisme prosesnya melalui penggunaan teknologi komunikasi digital, bahkan cukup melalui smartphone.
Kehadiran teknologi komunikasi digital memang telah melampaui sekaligus mengatasi ruang dan waktu guna mempermudah manusia dalam beragam aktivitasnya. Menggunakan istilah Nicholas Negroponte (1996), seorang neo-futuris dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, bahwa “menjadi digital” adalah sesuatu yang utama dari kehidupan (saat ini).
Lebaran digital, wajah baru berhari raya
Oleh Prof. Dr. Widodo Muktiyo Selasa, 18 April 2023 9:09 WIB