Aksi-aksi penipuan via transaksi digital juga rentan muncul di sela-sela kemeriahan momen Lebaran dengan aneka topeng untuk menjerat para korbannya, mulai dari iming-iming undian berhadiah, bisnis investasi hingga ajakan peduli kemanusiaan melalui kedok penggalangan donasi sosial.
Hal ini belum termasuk info-info spesifik tertentu yang sejatinya bernuansa hoax, hate speech, bullying atau praktik pishing, scamming, carding, cracking bahkan hingga sejenis over narcissism yang bisa saja muncul mewarnai ruang maya masyarakat kita, bahkan di tengah-tengah kekudusan momen Idul Fitri.
Dengan demikian, seyogyanya kita harus senantiasa waspada dan antisipasi melalui penguatan literasi digital agar jangan sampai menjadi korban atau bahkan pelaku dari praktik-praktik penyimpangan digital terkait.
Pada akhirnya kita mungkin bersepakat dengan adagium, teknologi selalu bermata dua. Teknologi tidaklah netral, demikian deklarasi kaum tekno-realis dalam memandang keberadaan teknologi.