Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Langsa memfasilitasi ekspor perdana kerang batik hasil tangkapan nelayan di daerah itu dari Pelabuhan Kuala Langsa ke Satun, Thailand sebanyak lima ton.
“Alhamdulillah, kita telah memfasilitasi ekspor perdana kerang batik hasil tangkapan nelayan oleh PT Energi Pulau Suja, di mana kegiatan tersebut telah disiapkan selama dua bulan,” kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Langsa Sulaiman dihubungi di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan untuk kegiatan ekspor kerang tersebut direncanakan seminggu tiga kali dengan muatan sebanyak 10 ton setiap pengiriman dari Kuala Langsa dengan negara tujuan Thailand.
Baca juga: Bea Cukai Langsa musnahkan 76 ribu batang rokok ilegal
Ia mengatakan untuk memastikan kegiatan ekspor tersebut terus berlanjut, Bea Cukai bekerja sama dengan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa dan Aceh Tamiang, Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil perikanan (BKIPM) Langsa akan bekerja sama dengan perusahaan eksportir untuk budidaya kerang dara dengan memanfaatkan lahan tambak masyarakat yang tidak produktif.
“Saat ini kita sedang tahap pembahasan dengan Dinas Perikanan Langsa untuk mendata petani-petani yang mempunyai lahan tambak yang tidak terpakai atau tidak produktif untuk dikembangkan kerang dara ini,” katanya.
Ia menyebutkan untuk satu hectare lahan membutuhkan bibit 3 kaleng dengan harga Rp1,8 juta atau per kaleng isi 12 kilogram Rp600 ribu dengan estimasi keuntungan Rp65 sampai Rp85 juta per hectare per tahun dengan masa panen paling cepat tujuh bulan dan maksimal satu tahun.
Ia mengatakan untuk budidaya kerang dara tersebut tidak terlalu sulit karena kerang tidak perlu memberi makan dan akan berkembang sendiri.
Ia menambahkan untuk jaminan kepada petani, dari pihak eksportir menjamin dan siap MoU dengan akta notaris guna membeli hasil budidaya tersebut sesuai harga pasar di luar ngeri sehingga semua bisa diserap untuk ekspor.
“Pihak eksportir siap memberikan pendampingan kepada petani dan kita Bea Cukai sangat mendukung dan akan memberikan kemudahan untuk ekspor, karena dampaknya dapat menyejahterakan masyarakat,” katanya.
Baca juga: Penjabat Gubernur Aceh harap ekspor tuna ke Arab Saudi berkelanjutan