Banda Aceh (ANTARA) - Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Syiah Kuala (USK) bakal membuat survei untuk mengungkap pelecehan seksual yang dialami mahasiswi oleh dosen di kampus.
"Kami harus buat survei juga, bukan berarti kami tidak percaya dengan survei yang telah dibuat BEM USK. Survei ini belum kami lakukan, tapi akan kami lakukan segera," kata Ketua Satgas PPKS USK, Zahratul Idami, di Banda Aceh, Rabu.
Zahratul menuturkan, survei Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan BEM USK yang mengungkapkan dugaan pelecehan seksual oleh dosen di kampus masih perlu penyesuaian dengan instrumen Permendikdikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.
"Sudah bagus langkah yang dilakukan oleh BEM USK, saya sangat senang. Tetapi, instrumen survei itu tidak bisa sembarangan, perlu penelitian untuk memastikan bahwa pernyataan responden benar terjadi karena laporan itu harus bisa dibuktikan," ujarnya.
Baca juga: BEM USK temukan dugaan pelecehan seksual oleh dosen
Dosen Ilmu Hukum USK itu juga menyampaikan bahwa PPKS USK dalam rangka melindungi mahasiswa dari kekerasan seksual, pihaknya sudah menyusun standar operasional prosedur (SOP), rencana strategis (renstra) dan sosialisasi tentang pencegahan dan perlindungan kekerasan seksual kepada mahasiswi di USK.
Selanjutnya, PPKS USK akan mengadakan survei kepada mahasiswi yang telah menerima edukasi mengenai bentuk kekerasan seksual serta pencegahan dan perlindungan bagi mahasiswi yang menjadi korban.
"Kami sudah memberikan sosialisasi kepada 600 mahasiswi yang tinggal di asrama USK, nanti tahap selanjutnya kami minta mereka mengisi survei sesuai dengan instrumen permendikbud," katanya.
Dugaan mahasiswi dilecehkan dosen, Satgas PPKS USK bakal bikin survei ulang
Rabu, 6 Desember 2023 18:08 WIB