Banda Aceh (ANTARA) - Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin meminta masyarakat di Banda Aceh gemar menanam komoditas cabai dan bawang sebagai salah satu upaya untuk menekan angka inflasi di daerah ibukota Provinsi Aceh itu.
"Alhamdulillah inflasi di Kota Banda Aceh terus bisa kendalikan,” kata Amiruddin di Banda Aceh, Sabtu.
Pemkot Banda Aceh juga telah meluncurkan gerakan menanam cabai di Banda Aceh dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (ODP), sekolah dan gampong atau desa.
Saat peluncuran gerakan tanam cabai itu, Pemkot Banda Aceh juga menyerahkan bantuan bibit cabai dan bantuan secara simbolis senilai Rp50 juta pada masing-masing kelompok tani.
Ia mengatakan melalui gerakan gemar menanam ini diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi lonjakan harga dan kelangkaan pangan di pasaran, terutama cabai dan bawang dalam mengendalikan inflasi.
Dengan produksi tanaman dan sayuran yang lebih banyak dan lebih terjangkau, maka harga komoditas penyumbang inflasi di pasar akan lebih stabil dan tidak terlalu mudah melonjak.
“Hal ini tentu akan membantu masyarakat dalam menghadapi inflasi yang sering kali menyebabkan kenaikan harga-harga barang kebutuhan sehari-hari," katanya.
Di samping itu, kata Pj wali kota, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus mengevaluasi tingkat inflasi di Banda Aceh.
Namun, berkat dukungan dari semua pihak, inflasi di Banda Aceh di bawah rata-rata nasional bahkan di bawah inflasi Aceh. Pada Mei 2024, inflasi di Banda Aceh sebesar 2,54 persen secara tahunan (year-on-year).
“Kita berharap upaya yang terus dilakukan pemerintah kota akan terus memberikan kestabilan harga pangan dan tentunya akan berdampak positif untuk warga kota," ujarnya.