Meulaboh (ANTARA) - Petugas medis di Rumah Sakit Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh selama dua hari sejak Rabu (12/6) malam telah melakukan perawatan dan tindakan medis terhadap 48 orang warga Desa Simpang Tiga, Kecamatan Tadu Raya, kabupaten setempat karena diduga mengalami keracunan makanan saat menghadiri sebuah hajatan di desa.
“Semua pasien yang kita tangani berjumlah 48 orang, semuanya mengalami mual dan muntah,” kata Koordinator Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Nagan Raya dr Bambang Akwi Kusuma kepada ANTARA, Kamis malam.
Menurutnya, dari total 48 pasien yang datang ke ruang IGD rumah sakit, sebanyak 35 orang pasien yang diduga keracunan mendapatkan penanganan medis dan observasi selama 10 jam di rumah sakit.
Baca juga: 10 warga Nagan Raya dilarikan ke rumah sakit, diduga keracunan makanan
Hingga Kamis malam, kata dr Bambang, ke-35 orang pasien keracunan tersebut telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, karena kondisi mereka telah stabil dan membaik.
Sedangkan pasien yang dirawat sejak Rabu malam hingga Kamis sore, kata dia, berjumlah sebanyak 13 orang karena kondisinya harus dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit.
Karena kondisi ke-10 pasien yang dirawat total tersebut mulai membaik, dokter telah memperbolehkan pulang ke-10 pasien dengan diberikan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien.
Sedangkan pasien keracunan yang masih harus menjalani perawatan medis hingga Kamis malam, kata Bambang, saat ini tersisa sekitar tiga orang saja.
Dr Bambang Akwi Kusuma mengatakan kondisi puluhan pasien yang datang ke ruang IGD RSUD Nagan Raya, Aceh dalam kondisi mual, nyeri ulu hati dan muntah-muntah karena diduga keracunan saat menyantap makanan di sebuah hajatan.
Setelah mendapatkan perawatan medis oleh tim dokter dan petugas kesehatan, saat ini semua warga dalam kondisi membaik dan mulai normal.
“Khusus untuk tiga pasien keracunan ini masih harus dirawat karena kondisinya masih harus mendapatkan perawatan dari tim medis,” demikian dr Bambang Akwi Kusuma.
Baca juga: Ratusan pengungsi gas beracun di Aceh Timur kembali ke rumah