Banda Aceh (ANTARA) - Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyatakan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aceh masih dalam proses evaluasi, sehingga realisasinya nanti bisa berjalan baik.
"Hasil evaluasinya masih dibahas lagi (pasca uji coba sepakan program MBG di Aceh)," kata Safrizal ZA, di Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, Aceh telah melakukan uji coba program MBG untuk sekolah yang tersebar di enam kabupaten/kota di Aceh yakni Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara.
Langkah uji coba program MBG mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) itu berlangsung lima hari, dan menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui kendala yang ada dalam penerapannya.
Safrizal menyampaikan, adapun hal yang diperhatikan selama uji coba tersebut yakni terkait dengan waktu antar dari dapur ke sekolah. Kemudian, jam sekolah yang tepat untuk diberikan MBG.
Selanjutnya, terkait teknis dapur MBG yang dipercayakan untuk menangani, termasuk kapasitas dan kesanggupan menyediakan makanan bergizi tersebut.
Baca: Program makan gizi gratis sasaran 3.500 pelajar di Pulau Simeulue
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengevaluasi bagaimana tingkat gizi dari makanan yang disediakan juga dihitung. Artinya, semua yang berkaitan dimonitor.
"Bahkan, makanan itu dari mana, produk lokal kah atau dari daerah lain. Lalu rantai pasoknya seperti apa. Karena jika ini gagal, maka program tersebut tidak dapat berjalan baik," ujarnya.
Terkait pemberian susu dari MBG itu, tambah dia, tidak dapat dipastikan karena pihaknya belum mengetahui berapa harga dari per porsi makanan, mengingat biayanya itu dari pusat.
"Kita belum tahu berapa per porsi nya, nanti kalau per porsi nya lebih besar (biaya), mungkin kebagian susunya," katanya.
Dalam kesempatan ini, Safrizal juga menuturkan, jika nantinya ada biaya untuk susu, maka ini menjadi peluang bagi UMKM Aceh, mereka dapat menyediakan susu kambing yang nilai gizi nya juga cukup tinggi, maka boleh bekerja sama, tetapi produksi susunya harus banyak.
"Jadi, kita uji coba terus, sampai kita menemukan titik keseimbangan, sehingga tidak ada lagi kekurangan. Kita terus berusaha melakukan yang terbaik," demikian Safrizal ZA.
Baca: Program makan bergizi gratis di Aceh timur menyasar 3.497 pelajar