Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan sebanyak 32 unit sekolah dasar (SD) tersebar di sejumlah kecamatan di daerah setempat terendam banjir dengan ketinggian air mencapai di atas satu meter, sehingga mengakibatkan aktivitas belajar mengajar terhenti.
“Banjir bandang juga merusak dua sekolah dasar di pedalaman Aceh Barat, sehingga sarana pendidikan bagi anak didik terhenti total,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat, Husensah kepada ANTARA, Minggu.
Baca juga: DPRA desak pemerintah tetapkan status bencana nasional di Sumatera
Ada pun dua unit sekolah dasar (SD) yang hancur terbawa arus sungai akibat banjir bandang diantaranya SDN Alue Lhok, Kecamatan Pante Ceureumen dan SD Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.
Husensah mengatakan dampak rusaknya dua unit sekolah dasar di pedalaman Aceh Barat tersebut juga telah menghentikan seluruh aktivitas pendidikan terhenti total.
Bahkan hanya sedikit bangunan sekolah yang tersisa dan saat ini berada di pinggir aliran sungai, karena lahan sekolah telah tergerus sungai.
Selain itu, sebanyak 30 unit sekolah dasar tersebar di 10 kecamatan di Aceh Barat juga terendam banjir dan lumpur, sehingga aktivitas belajar bagi murid belum bisa dilaksanakan sementara waktu.
Dampak banjir bandang dan banjir luapan juga mengakibatkan aneka sarana belajar di sekolah dasar juga rusak parah, termasuk meja, kursi, buku, alat peraga serta ruang belajar dan sarana elektronik lainnya.
Husensah mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan daerah termasuk pemerintah provinsi, agar segera mendapatkan penanganan lanjutan.
Ia mengatakan aktivitas belajar-mengajar di puluhan satuan pendidikan terpaksa dihentikan sementara waktu, karena sebagian besar sekolah terendam banjir khususnya di wilayah pedalaman.
Dia mengatakan dihentikannya aktivitas belajar mengajar di sekolah, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan bagi anak didik dalam situasi bencana saat ini.
Selain itu, banyak rumah guru dan warga termasuk anak didik yang rumah orangtua nya terkena rendaman banjir, sehingga tidak memungkinkan dilaksanakan proses belajar mengajar.
Husensah mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat hingga saat ini juga masih melakukan pendataan terhadap SMP yang terkena banjir bandang dan banjir luapan, yang mengakibatkan kerusakan aneka fasilitas dan sarana belajar bagi anak didik.
Baca juga: Update bencana Aceh, 70 meninggal dan 52.162 mengungsi
