Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengajak kader membangun partai tersebut bersama rakyat.
"Mari kita bangun partai ini dengan turun ke bawah, menangis dan tertawa bersama rakyat," kata Hasto Kristiyanto di Banda Aceh, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto pada pembekalan pengurus PDIP, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se Aceh.
Hasto menyebutkan, membangun partai tidak bisa hanya dengan membakar kemenyan. Membangun partai harus dengan kerja-kerja kolektif.
PDIP, sebut dia, adalah partai yang belajar dari berbagai kesalahan masa lalu. PDIP adalah partai yang bergerak dengan ideologi Pancasila, bergerak dengan jalan kerakyatan dan kebudayaan.
"PDIP juga bergerak dengan penuh cinta tanah air. Karena itu, semua ini harus diwujudkan di Aceh. Tidak mungkin berpolitik tanpa kerja keras. Kami mengajak kader PDIP untuk bekerja keras mewujudkan kesejahteraan masyarakat Aceh," kata Hasto Kristiyanto.
Sementara itu, Ketua PDIP Aceh Muslahuddin Daud bertekad melahirkan kader-kader partai yang mampu memimpin Aceh di masa mendatang.
"Seorang pemimpin tidak lahir begitu saja, tetapi melalui proses kaderisasi partai politik. Karena itu, kami bertekad melahirkan pemimpin Aceh yang mampu menjawab tantangan zaman," kata dia.
Muslahuddin mencontoh sejumlah pemimpin yang lagir dari kaderisasi PDIP. Di antaranya Joko Widodo yang kini menjabat Presiden Republik Indonesia.
Kemudian Ganjar Pramono yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah, Wali Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini, serta sejumlah nama lainnya yang dilahirkan PDIP.
PDIP Aceh bertekad menjadi contoh partai-partai lainnya yang melahirkan dan memiliki kader dengan karakteristik seorang pemimpin, kata Muslahuddin.
Karena itu, kami mengajak kader PDIP untuk terus menerus melakukan kerja-kerja politik setiap hari. Kerja politik tidak hanya pada saat pemilu legislatif saja, tetapi terus menerus dan berkelanjutan," pungkas Muslahuddin.