Kalangan pelaku usaha batik di Aceh Besar mengharapkan dukungan pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya membantu peningkatan kapasitas perajin batik guna meningkatkan hasil produksi.

"Yang kami butuhkan sekarang dukungan memberi pelatihan kepada perajin batik guna meningkatkan kapasitas perajin," kata Ulyani, pemilik UMKM Batik Bunda Pelangi, yang dihubungi dari Banda Aceh, Senin.

UMKM Batik Bunda Pelangi berada di Gampong Miruek Taman, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu baru menjalankan kegiatan usahanya sejak beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Pengrajin batik di Aceh manfaatkan media sosial untuk promosi

Ulyani menyebutkan perajin yang direkrut dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan adanya pelatihan, mereka bisa meningkatkan kualitas batik yang diproduksi, sehingga mampu bersaing dengan produk-produksi batik dari luar Aceh.

Ia mengakui usaha batik yang baru dirintisnya masih dalam tahapan belajar. Usaha tersebut dirintis untuk membuka lapangan pekerjaan bagi lulusan SMK.

Usaha batik tersebut rencananya akan dikembangkan menjadi usaha desa serta mewujudkan Gampong Miruek Taman sebagai sentra batik di Aceh Besar.

"Menyangkut dengan omzet, kami belum bisa menyampaikan karena selama ini kami hasil produksi belum dijual di pasaran. Penjualan hanya pesanan seperti seragam kantor, ibu-ibu PKK, maupun kenalan," kata Ulyani yang juga Keuchik (kepala desa) Miruek Taman.

Baca juga: Permintaan kain batik motif Aceh alami peningkatan

Sementara, Siti Rakabah, perajin batik di Gampong Miruek Taman, mengatakan dirinya bersama perajin lainnya membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan, sehingga kualitas batik yang dibuat bisa lebih baik lagi.

"Saat ini, kami masih memproduksi batik cap, belum batik tangan. Untuk batik tangan butuh pelatihan khusus. Batik yang kami produksi kebanyakan pesanan dan semuanya motif khas Aceh," kata Siti Rakabah.
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019