Pengurus Yayasan Pionir Nusantara yang menyematkan cincin emas kepada beberapa orang guru dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN).
Ada pun penyematan cincin yang diberikan oleh alumni yang digagas oleh Yayasan Pionir Nusantara tersebut masing-masing kepada Cut Kamariah (75 tahun), Fatimah (79 tahun), Kamaliah Zakaria (75 tahun) dan Iskandar Ismail (66 tahun) yang semua guru pensiun MIN Cot Glumpang Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Pidie, Aceh.
“Penyematan cincin yang diberikan kepada guru yang telah berjasa mencerdaskan anak bangsa ini merupakan salah satu kegiatan yang digelar dalam rangka HGN. Kami juga banyak mengadakan kegiatan lainnya dalam menyambut HGN,” kata Ketua Pembina Yayasan Pionir Nusantara, Anas M Adam di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan kegiatan yang diselenggarakan tersebut mengundang rasa haru mendalam bagi guru, murid, alumni sekolah.
Anas menyatakan pihaknya juga meluncurkan program alumni mengabdi untuk guru.
“Peran guru dalam mendidik belum dapat tergantikan dengan mesin, setiap individu dapat saja belajar dari berbagai media, namun untuk proses pendidikan yang hakiki khususnya pada jenjang awal pendidikan seperti di TK, SD, SMP, dan SMA tetap perlu darma bakti guru,” katanya.
Direktur Pembinaan Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI itu mengingatkan kurikulum yang baik, metode dan strategi pembelajaran yang baik ada pada guru sendiri.
“Bila guru tidak menguasai ketiga hal ini maka Proses Belajar Mengajar tidak dapat berjalan dengan baik. Saat ini masih ada guru belum menguasai kurikulum dengan baik, belum dapat menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran, dan belum menguasai strategi pembelajaran yang bervariasi, dan masalah lain terkait dengan materi pelajaran.
Ia mengatakan Alumni adalah individu yang telah dididik dan dicerdaskan oleh guru, saat ini guru kita tertinggal karena proses perkembangan Iptek dan keterbatasan waktu dan upaya mereka untuk mengikuti perkembangan Iptek.
Karena itu diperlukan dukungan kepada guru-guru dari para alumni yang telah dicerdaskan oleh guru sebagai suatu upaya menghargai pengabdian para guru.
Adapun program ini diberi nama “Alumni Mengabdi untuk Guru dalam Rangka Hari Guru 2019). Kegiatan tersebut digagas oleh Yayasan Pionir Nusantara yang akan bekerjasama dengan para alumni, Dinas Pendidikan Aceh, Kanwil Kementerian Agama Aceh, LPMP Aceh, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan sekolah/madrasah. Langkah awal kegiatan telah diluncurkan pada 23 November 2019 di
MIN 38 Pidie, Cot Glumpang, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, oleh alumni MIN/SD, SMP, MTsN dan SMA.
“Kami juga mengimbau alumni untuk peduli kepada guru di sekolahnya dengan mengajar sehari di sekolah atau mengunjunginya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Ada pun penyematan cincin yang diberikan oleh alumni yang digagas oleh Yayasan Pionir Nusantara tersebut masing-masing kepada Cut Kamariah (75 tahun), Fatimah (79 tahun), Kamaliah Zakaria (75 tahun) dan Iskandar Ismail (66 tahun) yang semua guru pensiun MIN Cot Glumpang Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Pidie, Aceh.
“Penyematan cincin yang diberikan kepada guru yang telah berjasa mencerdaskan anak bangsa ini merupakan salah satu kegiatan yang digelar dalam rangka HGN. Kami juga banyak mengadakan kegiatan lainnya dalam menyambut HGN,” kata Ketua Pembina Yayasan Pionir Nusantara, Anas M Adam di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan kegiatan yang diselenggarakan tersebut mengundang rasa haru mendalam bagi guru, murid, alumni sekolah.
Anas menyatakan pihaknya juga meluncurkan program alumni mengabdi untuk guru.
“Peran guru dalam mendidik belum dapat tergantikan dengan mesin, setiap individu dapat saja belajar dari berbagai media, namun untuk proses pendidikan yang hakiki khususnya pada jenjang awal pendidikan seperti di TK, SD, SMP, dan SMA tetap perlu darma bakti guru,” katanya.
Direktur Pembinaan Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI itu mengingatkan kurikulum yang baik, metode dan strategi pembelajaran yang baik ada pada guru sendiri.
“Bila guru tidak menguasai ketiga hal ini maka Proses Belajar Mengajar tidak dapat berjalan dengan baik. Saat ini masih ada guru belum menguasai kurikulum dengan baik, belum dapat menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran, dan belum menguasai strategi pembelajaran yang bervariasi, dan masalah lain terkait dengan materi pelajaran.
Ia mengatakan Alumni adalah individu yang telah dididik dan dicerdaskan oleh guru, saat ini guru kita tertinggal karena proses perkembangan Iptek dan keterbatasan waktu dan upaya mereka untuk mengikuti perkembangan Iptek.
Karena itu diperlukan dukungan kepada guru-guru dari para alumni yang telah dicerdaskan oleh guru sebagai suatu upaya menghargai pengabdian para guru.
Adapun program ini diberi nama “Alumni Mengabdi untuk Guru dalam Rangka Hari Guru 2019). Kegiatan tersebut digagas oleh Yayasan Pionir Nusantara yang akan bekerjasama dengan para alumni, Dinas Pendidikan Aceh, Kanwil Kementerian Agama Aceh, LPMP Aceh, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan sekolah/madrasah. Langkah awal kegiatan telah diluncurkan pada 23 November 2019 di
MIN 38 Pidie, Cot Glumpang, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, oleh alumni MIN/SD, SMP, MTsN dan SMA.
“Kami juga mengimbau alumni untuk peduli kepada guru di sekolahnya dengan mengajar sehari di sekolah atau mengunjunginya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019