Penyelenggaraan konser musik dan pentas seni budaya di lapangan sepak bola Musara Alun Takengon Kabupaten Aceh Tengah menuai kritik warga karena berpotensi merusak rumput lapangan tersebut.
Warga Takengon Tona mengatakan seharusnya tempat penyelenggaraan even yang menjadi serangkaian kegiatan Festival Danau Lut Tawar 2019 tersebut diadakan di lokasi lain yang tidak mengganggu dan berpotensi merusak fasilitas umum.
Baca juga: Bus rombongan guru TK terguling, lima orang meninggal
"Kan sayang rumputnya tu, sudah habis anggaran untuk menanamnya kemudian dirusak lagi. Selalu seperti itu," kata Tona, Jumat.
Menurut Tona pemerintah daerah sudah seharusnya menyediakan lokasi khusus untuk tempat penyelenggaraan even seperti konser musik.
Dalam hal ini dia menilai tidak ada program yang jelas dari pemerintah setempat dalam tata kelola tempat penyelenggaraan even dan memelihara fasilitas olahraga.
"Lapangan sepakbola itu dikelola oleh Disparpora, acara konser juga kegiatan Disparpora. Jadi kan kelihatan mereka tidak punya program jelas, tumpang tindih seperti ini. Buat even tapi mengorbankan fasilitas lapangan sepakbola," tuturnya.
Tona menganjurkan pemerintah daerah memilih salah satu, apakah lokasi tersebut akan dijadikan sebagai lapangan sepakbola untuk seterusnya atau dialih fungsikan untuk tempat penyelenggaraan even kedepannya.
"Harus jelas itu, kalau memang lebih cocok untuk tempat penyelenggaraan even, maka lapangan sepakbolanya yang di pindah. Jangan tumpang tindih, nanti keluarkan lagi anggaran untuk tanam rumput, terus nanti dirusak lagi, begitu terus berulang," ucap Tona.
Menurutnya selama ini penyelenggaraan berbagai even memakai lapangan sepakbola Musara Alun Takengon tersebut sudah sering mendapat kritikan dari berbagai kalangan, namun tetap masih terulang.
"Ini kan memang sudah sering dikritik, mulai dari penyelenggaraan even GAMIFest dulu juga sudah banyak yang kritik, tapi sekarang terulang lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Warga Takengon Tona mengatakan seharusnya tempat penyelenggaraan even yang menjadi serangkaian kegiatan Festival Danau Lut Tawar 2019 tersebut diadakan di lokasi lain yang tidak mengganggu dan berpotensi merusak fasilitas umum.
Baca juga: Bus rombongan guru TK terguling, lima orang meninggal
"Kan sayang rumputnya tu, sudah habis anggaran untuk menanamnya kemudian dirusak lagi. Selalu seperti itu," kata Tona, Jumat.
Menurut Tona pemerintah daerah sudah seharusnya menyediakan lokasi khusus untuk tempat penyelenggaraan even seperti konser musik.
Dalam hal ini dia menilai tidak ada program yang jelas dari pemerintah setempat dalam tata kelola tempat penyelenggaraan even dan memelihara fasilitas olahraga.
"Lapangan sepakbola itu dikelola oleh Disparpora, acara konser juga kegiatan Disparpora. Jadi kan kelihatan mereka tidak punya program jelas, tumpang tindih seperti ini. Buat even tapi mengorbankan fasilitas lapangan sepakbola," tuturnya.
Tona menganjurkan pemerintah daerah memilih salah satu, apakah lokasi tersebut akan dijadikan sebagai lapangan sepakbola untuk seterusnya atau dialih fungsikan untuk tempat penyelenggaraan even kedepannya.
"Harus jelas itu, kalau memang lebih cocok untuk tempat penyelenggaraan even, maka lapangan sepakbolanya yang di pindah. Jangan tumpang tindih, nanti keluarkan lagi anggaran untuk tanam rumput, terus nanti dirusak lagi, begitu terus berulang," ucap Tona.
Menurutnya selama ini penyelenggaraan berbagai even memakai lapangan sepakbola Musara Alun Takengon tersebut sudah sering mendapat kritikan dari berbagai kalangan, namun tetap masih terulang.
"Ini kan memang sudah sering dikritik, mulai dari penyelenggaraan even GAMIFest dulu juga sudah banyak yang kritik, tapi sekarang terulang lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019