Anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengevakuasi sesosok mayat pria yang ditemukan terapung di perairan laut sekitar Dermaga Endrico Pantai Losari.
"Jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga bernama Wensislaus Cornelis Toanubun yang sedang memancing ikan di lokasi dermaga sekitar pukul 13.00 WIT," kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Sabtu.
Menurut keterangan saksi Toanubun, awalnya dia sempat menjerit saat melihat sesosok jasad pria mengapung di belakang sebuah Kapal Layar Motor Supiyani Jaya.
Teriakan saksi didengar 18 buruh lepas yang sedang melakukan pembongkaran kopra dan mereka langsung memanggil personel Polsek KPYS yang sedang melaksanakan tugas pada Pos Polisi Pelabuhan Rakyat Endrico bernama Bripka Hasan Watiheluw.
Setelah dicek identitas korban ternyata bernama Yohannis Fentje Batok (68) yang beralamat di Jalan Mutiara, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Dua saksi lain atas nama Fahmi Mahu (38) dan Upi (20) yang merupakan buruh harian lepas di pelabuhan tersebut diminta oleh anggota Polsek KPYS untuk terjun ke laut dan mengangkat jasad korban.
Sedangkan menurut keterangan istri korban bernama Abigael Sanggele (65), sejak Jumat (31/1) malam suaminya masih tidur bersama anak mereka di rumah.
"Kemudian pada Sabtu dini hari sekitar pukul 05.00 WIT, istri korban bangun untuk memasak makanan warung dan melihat suaminya sudah tidak ada di rumah, namun saksi beranggapan suaminya sedang jalan pagi (olahraga)," kata Julkisno.
Pada pukul 09.00 WIT, setelah kegiatan masak pagi istri korban langsung mencari suaminya namun tidak ditemukan, dan beranggapan suaminya sedang ke Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon di rumah anak pertamanya.
"Istri korban juga mengatakan bahwa suaminya sering mengeluhkan sakit kaki, dan sempat menyarankan kepada suaminya untuk setiap hari jalan pagi," ujar Julkisno.
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan para saksi, menghubungi piket SPKT Polresta Ambon untuk diidentifikasi, serta membawa jasad korban ke RS Bhayangkara guna mengetahui penyebab kematian korban.
Proses evakuasi jenazah mendapatkan pengamanan dari personel Polsek KPYS Ambon serta Kanit I SPKT Polresta Ipda Herman Harsudi, PRC Polresta, dan tim Identifikasi Polresta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga bernama Wensislaus Cornelis Toanubun yang sedang memancing ikan di lokasi dermaga sekitar pukul 13.00 WIT," kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Sabtu.
Menurut keterangan saksi Toanubun, awalnya dia sempat menjerit saat melihat sesosok jasad pria mengapung di belakang sebuah Kapal Layar Motor Supiyani Jaya.
Teriakan saksi didengar 18 buruh lepas yang sedang melakukan pembongkaran kopra dan mereka langsung memanggil personel Polsek KPYS yang sedang melaksanakan tugas pada Pos Polisi Pelabuhan Rakyat Endrico bernama Bripka Hasan Watiheluw.
Setelah dicek identitas korban ternyata bernama Yohannis Fentje Batok (68) yang beralamat di Jalan Mutiara, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Dua saksi lain atas nama Fahmi Mahu (38) dan Upi (20) yang merupakan buruh harian lepas di pelabuhan tersebut diminta oleh anggota Polsek KPYS untuk terjun ke laut dan mengangkat jasad korban.
Sedangkan menurut keterangan istri korban bernama Abigael Sanggele (65), sejak Jumat (31/1) malam suaminya masih tidur bersama anak mereka di rumah.
"Kemudian pada Sabtu dini hari sekitar pukul 05.00 WIT, istri korban bangun untuk memasak makanan warung dan melihat suaminya sudah tidak ada di rumah, namun saksi beranggapan suaminya sedang jalan pagi (olahraga)," kata Julkisno.
Pada pukul 09.00 WIT, setelah kegiatan masak pagi istri korban langsung mencari suaminya namun tidak ditemukan, dan beranggapan suaminya sedang ke Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon di rumah anak pertamanya.
"Istri korban juga mengatakan bahwa suaminya sering mengeluhkan sakit kaki, dan sempat menyarankan kepada suaminya untuk setiap hari jalan pagi," ujar Julkisno.
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan para saksi, menghubungi piket SPKT Polresta Ambon untuk diidentifikasi, serta membawa jasad korban ke RS Bhayangkara guna mengetahui penyebab kematian korban.
Proses evakuasi jenazah mendapatkan pengamanan dari personel Polsek KPYS Ambon serta Kanit I SPKT Polresta Ipda Herman Harsudi, PRC Polresta, dan tim Identifikasi Polresta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020