Sebanyak 19 warga negara Indonesia masih tertahan di Harbin, wilayah isolasi baru COVID-19 di China timur laut yang berbatasan dengan Rusia dan Korea Utara.

Informasi yang dihimpun ANTARA dari Kedutaan Besar RI di Beijing, Senin, menyebutkan bahwa sebanyak 19 WNI di ibu kota Provinsi Heilongjiang tersebut terdiri dari 18 pelajar dan seorang WNI yang menikah dengan warga setempat.

Baca juga: Dokter di China kembali jadi korban meninggal corona

Sebanyak 18 pelajar asal Indonesia itu tersebar di sejumlah perguruan tinggi, yaitu termasuk di Harbin Institute of Technology sebanyak lima orang, di Northeast Forestry University (sembilan), Harbin Normal University (satu), Harbin Medical University (satu), dan Nongye Daxue (satu).

"Kondisi semua WNI kita di sana masih terpantau aman dan tidak ada satu pun yang terkena virus tersebut," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya.

Baca juga: Akibat wabah Covid-19, 188 awak Indonesia di kapal World Dream dipulangkan

Empat distrik di Harbin, yakni Daoli, Daowai, Nangang, dan Xiangfang  dinyatakan tertutup untuk sementara, pada akhir pekan lalu seiring dengan meningkatnya kasus wabah virus mematikan itu.

Provinsi Heilongjiang, yang berada di ujung timur laut China itu, menduduki peringkat ketiga terbanyak kasus COVID-19 setelah Provinsi Hubei dan Provinsi Henan.

Hubei dan Henan merupakan dua provinsi bertetangga, namun Heilongjiang sangat jauh dari Hubei, yang dikenal sebagai episentrum wabah yang menyerang paru-paru itu.

Hingga berita ini diturunkan pada Senin, terdapat 77.262 kasus COVID-19 dengan jumlah kematian 2.595 orang dan kesembuhan 24.757 orang sebagaimana data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).  




 

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020