Seorang pengungsi Rohingya, Senowara (19), Jumat (11/9) dinihari dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh.
"Iya, hari ini bertambah satu lagi pengungsi Rohingya meninggal dunia. Dengan demikian jumlah pengungsi asal Mynamar yang meninggal dunia setelah lima hari mereka berada di Lhokseumawe menjadi tiga orang, "kata Jubir Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya Kota Lhokseumawe Drs Marzuki di Lhokseumawe, Jumat.
Dikatakannya, muslim Rohingya tersebut meninggal sekitar pukul 02.00 WIB dini hari karena menderita penyakit sesak nafas dan demam tinggi.
"Dia (Senowara) sore kemarin mengeluh sakit sesak dan panas tinggi, sehingga petugas merujuk pemuda tersebut ke RSU Cut Meutia,"kata Marzuki.
Namun, kata Marzuki, pada saat masih dalam penanganan tim medis rumah sakit, pria Rohingya itu menghembuskan nafas terakhirnya.
"Senowara juga akan dimakamkan di TPU Kuta Blang Kota Lhokseumawe, sama seperti dua pengungsi sebelumnya yang meninggal dunia,"katanya.
Marzuki menyebutkan bahwa saat masih ada empat pengungsi Rohingya yang masih dirawat di RSU Cut Meutia.
"Ada empat yang dirawat di rumah sakit, sebagian pengungsi Rohingya di penampungan sementara kondisi kesehatannya masih ada yang belum stabil namun tidak parah,"katanya.
Sementara itu, Sekdako Lhokseumawe T Adnan mengatakan terkait adanya pengungsi Rohingya yang meninggal, pemerintah kota akan mengupayakan untuk menjadikan satu ruangan di penampungan sementara sebagai ruang IGD.
"Kita akan buat satu ruangan untuk dijadikan ruang IGD, itu merupakan sebagai upaya dalam penanganan pengungsi Rohingya, agar tidak ada lagi pengungsi yang meninggal dunia,"kata T Adnan.
Dikatakannya, di ruangan IGD tersebut nantinya akan ada tempat tidur dan obat-obatan serta menyediakan perawat khusus untuk menangani pengungsi Rohingya.
"Semoga saja dengan upaya-upaya yang kita lakukan ini tidak ada lagi pengungsi yang meninggal dunia,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020