Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) mengharapkan bantuan peralatan usaha yang diberikan memudahkan warga kota dalam melanjutkan usahanya di masa pandemi COVID-19.
"Penerima bantuan ini merupaka pelaku usaha yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan semua penerima sudah dilakukan pengecekan secara langsung ke lapak usaha penerima," kata Kepala Diskopukmdag Kota Banda Aceh, M Nurdin di Banda Aceh, Ahad.
Ia menerangkan, dari ke-135 unit pendaftar, telah terpilih 100 pelaku usaha mikro yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan pemko terletak di bagian paling ujung utara Pulau Sumatera.
Proses seleksi ke-100 unit usaha mikro tersebut telah dilakukan oleh pihaknya sejak tanggal 10 September 2020, dan ke-18 penerima bantuan di antaranya telah diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Kamis (1/10).
"Ada 35 pelaku usaha mikro yang gugur karena beberapa alasan, di antaranya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan juga pelaku usaha yang tidak memiliki tanggungan atau belum berkeluarga," jelas Nurdin.
Pihaknya merinci ada enam jenis bantuan usaha diserahkan, yakni 40 set di antaranya peralatan pembuatan kue, 20 set katering, 10 set bengkel, 10 set warung kopi,10 set tukang perabot, dan 10 set peralatan tukang bangunan.
"Semuanya ada 100 set bantuan peralatan usaha, dan penyerahan secara simbolis. Jadi setiap jenis peralatan hanya tiga orang saja yang mewakili, dan sisanya akan diundang ke kantor pengambilan bantuannya," ungkapnya.
Ia menegaskan, ke-100 set bantuan ini merupakan wujud kepedulian, dan perhatian pemerintah kota untuk pelaku usaha mikro yang terdampak COVID-19 di ibu kota Provinsi Aceh.
"Bantuan peralatan usaha atau kerja tersebut bersumber dari anggaran bantuan yang bersifat khusus dari Pemerintah Aceh bagi penanganan dampak COVID-19 di Kota Banda Aceh Tahun Anggaran 2020," tutur Nurdin.
Muzakkir (38), pelaku usaha tukang perabot usai menerima bantuan mengaku, bantuan diberikan oleh pemerintah tersebut dapat mempermudah usahanya selama masa pandemi COVID-19.
"Terimakasih kepada pemerintah kota, semoga bantuan ini bisa mempermudah kegiatan saya selama COVID-19. Karena alat-alat ini, kalau kita beli baru pun dengan kondisi sekarang tidak ada dana. Apalagi seperti sekarang ini, cukup sulit. Jadi dengan bantuan ini bisa membantu usaha saya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Penerima bantuan ini merupaka pelaku usaha yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan semua penerima sudah dilakukan pengecekan secara langsung ke lapak usaha penerima," kata Kepala Diskopukmdag Kota Banda Aceh, M Nurdin di Banda Aceh, Ahad.
Ia menerangkan, dari ke-135 unit pendaftar, telah terpilih 100 pelaku usaha mikro yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan pemko terletak di bagian paling ujung utara Pulau Sumatera.
Proses seleksi ke-100 unit usaha mikro tersebut telah dilakukan oleh pihaknya sejak tanggal 10 September 2020, dan ke-18 penerima bantuan di antaranya telah diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Kamis (1/10).
"Ada 35 pelaku usaha mikro yang gugur karena beberapa alasan, di antaranya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan juga pelaku usaha yang tidak memiliki tanggungan atau belum berkeluarga," jelas Nurdin.
Pihaknya merinci ada enam jenis bantuan usaha diserahkan, yakni 40 set di antaranya peralatan pembuatan kue, 20 set katering, 10 set bengkel, 10 set warung kopi,10 set tukang perabot, dan 10 set peralatan tukang bangunan.
"Semuanya ada 100 set bantuan peralatan usaha, dan penyerahan secara simbolis. Jadi setiap jenis peralatan hanya tiga orang saja yang mewakili, dan sisanya akan diundang ke kantor pengambilan bantuannya," ungkapnya.
Ia menegaskan, ke-100 set bantuan ini merupakan wujud kepedulian, dan perhatian pemerintah kota untuk pelaku usaha mikro yang terdampak COVID-19 di ibu kota Provinsi Aceh.
"Bantuan peralatan usaha atau kerja tersebut bersumber dari anggaran bantuan yang bersifat khusus dari Pemerintah Aceh bagi penanganan dampak COVID-19 di Kota Banda Aceh Tahun Anggaran 2020," tutur Nurdin.
Muzakkir (38), pelaku usaha tukang perabot usai menerima bantuan mengaku, bantuan diberikan oleh pemerintah tersebut dapat mempermudah usahanya selama masa pandemi COVID-19.
"Terimakasih kepada pemerintah kota, semoga bantuan ini bisa mempermudah kegiatan saya selama COVID-19. Karena alat-alat ini, kalau kita beli baru pun dengan kondisi sekarang tidak ada dana. Apalagi seperti sekarang ini, cukup sulit. Jadi dengan bantuan ini bisa membantu usaha saya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020