Sebanyak 35 pekerja proyek pembangunan PLTA Pesangan di Kabupaten Aceh Tengah dinyatakan sembuh dari COVID-19, sehingga aktivitas perusahaan yang sebelumnya sempat berhenti sementara itu namun kini beroperasi kembali

"Artinya karena sebelumnya Pak Bupati telah mengeluarkan surat untuk menghentikan sementara kegiatan di PLTA, maka pada hari ini kegiatan perusahaan bisa dilaksanakan kembali," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Tengah dr Yunasri   di Takengon, Senin.

Dia menyebut sebelumnya sebanyak 32 pekerja proyek PLTA Pesangan dari PT PP dan sebanyak tiga pekerja dari PT Hyundai terkonfirmasi positif COVID-19.

Namun setelah menjalani masa perawatan dan prosedur karantina, maka seluruhnya saat ini telah dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan hasil uji swab terakhir.

"Tentunya ini kita berharap agar pihak perusahaan terus meningkatkan koordinasinya dengan Tim Satgas, khususnya bagi pekerja yang datang dari luar daerah," tutur Yunasri.

Sementara Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Kabupaten Aceh Tengah Kausarsyah dalam hal ini mengatakan pihaknya juga telah meminta pihak perusahaan pada proyek PLTA tersebut untuk menghentikan sementara perekrutan tenaga kerja dari luar daerah sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19.

"Kerena proyek PLTA ini adalah salah satu proyek strategis nasional, mereka harus mengejar progres. Jadi terkait dengan tenaga kerja, mereka ini sering mendatangkan tenaga ahli dari luar daerah, baik tenaga asing dari luar negeri maupun dalam negeri. Jadi sejak Maret 2020 kita sudah minta untuk dihentikan sementara, perekrutan tenaga kerja dari luar," ujarnya.

Beroperasinya kembali pekerjaan pembangunan proyek PLTA Pesangan ini juga ditandai dengan penyerahan bantuan APD dari PT PP kepada Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Tengah.

Project Manager PT PP Eko Septiyanto dalam hal ini menyampaikan kedepan pihaknya akan lebih serius lagi dalam menerapkan protokol kesehatan terhadap para pekerjanya demi mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan kerja, sehingga pekerjaan proyek strategis nasional tersebut tidak lagi terhambat.

"Jadi saya baik secara pribadi maupun managemen PT PP memohon maaf, ini menjadi cambuk bagi kita agar lebih waspada dan lebih fokus menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020