Bireuen, 24/10 (Antaraaceh) - SMK Negeri 1 Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, menghasilkan produk organik multi guna, seperti "zat pengatur tumbuh organik dan pestisida organik".
Ketua pengawas Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Fadli SP di Bireuen, Jumat menyatakan, produk organik tersebut terbuat dari bahan alami seperti daun sirsak, bonggol pisang, rebung, lengkuas, serei, daun nimba, daun tembakau, gula dan EM-4.
Semua produk ini dikelola oleh Unit Produksi SMK Negeri 1 Simpang Mamplam dibawah pengawasan Fadli sendiri yang dipercaya sebagi Ketua Pengawasan untuk jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Beberapa hasil produksi sekolah mereka dipamerkan dalam pameran pembangunan Kabupaten Bireuen antaranya zat pengatur tumbuh organik (Sitokinin) yang dihasilkan dari bahan bonggol pisang, molase, EM-4 dan air, zat pengatur tumbuh organik (Giberalin) dari bahan rebung (kala atau bambu), molase, EM-4 dan air, pestisida organik (untuk hama thrips pada tanaman cabai dari bahan daur sirsak dan air).
Fadli menambah, selain beberapa hasil produk mereka yang telah disebutkan tadi, SMK 1 Simpang Mamplam juga ikut mempamerkan hasil temuan mereka lainnya, antaranya pestisida organik (untuk hama belalang dan ulat) dari bahan daun sirsak, daun tembakau dan air, dan pestisida organik (untuk hama secara umum) yang diolah dari bahan daun nimba, serei, lengkuas dan air.
Untuk catatan, semua produk organik ini cukup baik digunakan untuk semua tanaman dengan konsentrasi aplikasinya yaitu 1 : 10 (1/10 liter air).
SMK Negeri 1 Simpang Mamplam juga memproduksi produk-produk lain seperti pupuk organik (kompos, bokashi baik padat maupun cair serta MOL (Mikro Organisme Lokal), jelas Fadli.
Agar informasinya lebih lengkap, Fadli ikut memberi data personil yang terlibat dalam melahirkan berbagai produk unggulan di SMK 1 Simpang Mamplam, penanggung jawabnya adalah Kepala SMK Negeri 1 Simpang Mamplam Basri, S. Pd.
Sedang untuk tim produksi SMK dipimpin ole guru produktif SMK Negeri 1 Simpang Mamplam Yuni Riawani, SP dan Ajirni, SP, sebut Fadli.
Menanggapi dan menyahuti kerja besar yang telah dilakukan putra - putri bangsa di SMK 1 Simpang Mamplam, Ketua Pemuda Tani Indonesia HKTI Aceh Tarmizi A. Gani yang juga Koordinator Teritorial Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Wilayah Aceh, meminta agar pemerintah untuk memberi perhatian khusus serta dukungan dan bantuan yang lebih serius, sehingga produk yang dihasilkan itu bisa dijual menjadi salah satu produk unggulan Bireuen.
Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Bireuen, tapi Pemerintah Aceh dan juga Pemerintah pusat agar tidak terlena membiarkan temuan - temuan baru seperti mana hasil temuan luar biasa anak - anak SMK 1 Simpang Mampalam, ini terlupakan tanpa dukungan, sebenarnya inilah produksi bangsa yang sangat berharga dan dikembangakan.
SMK 1 Simpang Mamplam merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang konsentrasinya di bidang pertanian. Sekolah itu berlokasi di Cot Batee Geuleungku, Kecamatan Simpang Mamplam.
Sekolah SMK Negeri 1 Simpang Mamplam, yang dipimpin Basri, SPd ini memiliki tiga jurusan yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian dan Mekanisasi Pertanian.
Hasil produksi SMK 1 itu saat ini dipameran pada Pameran Pembangunan Kabupaten Bireuen dalam rangka memperingati HUT ke-15 kabupaten tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Ketua pengawas Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Fadli SP di Bireuen, Jumat menyatakan, produk organik tersebut terbuat dari bahan alami seperti daun sirsak, bonggol pisang, rebung, lengkuas, serei, daun nimba, daun tembakau, gula dan EM-4.
Semua produk ini dikelola oleh Unit Produksi SMK Negeri 1 Simpang Mamplam dibawah pengawasan Fadli sendiri yang dipercaya sebagi Ketua Pengawasan untuk jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Beberapa hasil produksi sekolah mereka dipamerkan dalam pameran pembangunan Kabupaten Bireuen antaranya zat pengatur tumbuh organik (Sitokinin) yang dihasilkan dari bahan bonggol pisang, molase, EM-4 dan air, zat pengatur tumbuh organik (Giberalin) dari bahan rebung (kala atau bambu), molase, EM-4 dan air, pestisida organik (untuk hama thrips pada tanaman cabai dari bahan daur sirsak dan air).
Fadli menambah, selain beberapa hasil produk mereka yang telah disebutkan tadi, SMK 1 Simpang Mamplam juga ikut mempamerkan hasil temuan mereka lainnya, antaranya pestisida organik (untuk hama belalang dan ulat) dari bahan daun sirsak, daun tembakau dan air, dan pestisida organik (untuk hama secara umum) yang diolah dari bahan daun nimba, serei, lengkuas dan air.
Untuk catatan, semua produk organik ini cukup baik digunakan untuk semua tanaman dengan konsentrasi aplikasinya yaitu 1 : 10 (1/10 liter air).
SMK Negeri 1 Simpang Mamplam juga memproduksi produk-produk lain seperti pupuk organik (kompos, bokashi baik padat maupun cair serta MOL (Mikro Organisme Lokal), jelas Fadli.
Agar informasinya lebih lengkap, Fadli ikut memberi data personil yang terlibat dalam melahirkan berbagai produk unggulan di SMK 1 Simpang Mamplam, penanggung jawabnya adalah Kepala SMK Negeri 1 Simpang Mamplam Basri, S. Pd.
Sedang untuk tim produksi SMK dipimpin ole guru produktif SMK Negeri 1 Simpang Mamplam Yuni Riawani, SP dan Ajirni, SP, sebut Fadli.
Menanggapi dan menyahuti kerja besar yang telah dilakukan putra - putri bangsa di SMK 1 Simpang Mamplam, Ketua Pemuda Tani Indonesia HKTI Aceh Tarmizi A. Gani yang juga Koordinator Teritorial Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Wilayah Aceh, meminta agar pemerintah untuk memberi perhatian khusus serta dukungan dan bantuan yang lebih serius, sehingga produk yang dihasilkan itu bisa dijual menjadi salah satu produk unggulan Bireuen.
Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Bireuen, tapi Pemerintah Aceh dan juga Pemerintah pusat agar tidak terlena membiarkan temuan - temuan baru seperti mana hasil temuan luar biasa anak - anak SMK 1 Simpang Mampalam, ini terlupakan tanpa dukungan, sebenarnya inilah produksi bangsa yang sangat berharga dan dikembangakan.
SMK 1 Simpang Mamplam merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang konsentrasinya di bidang pertanian. Sekolah itu berlokasi di Cot Batee Geuleungku, Kecamatan Simpang Mamplam.
Sekolah SMK Negeri 1 Simpang Mamplam, yang dipimpin Basri, SPd ini memiliki tiga jurusan yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian dan Mekanisasi Pertanian.
Hasil produksi SMK 1 itu saat ini dipameran pada Pameran Pembangunan Kabupaten Bireuen dalam rangka memperingati HUT ke-15 kabupaten tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014