Banda Aceh (ANTARA) - Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Rony Widijarto menyatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi itu harus mampu menghasilkan inovasi produk untuk memenuhi keinginan pasar dan dilirik perbankan.
“Artinya, pelaku UMKM yang memiliki inovasi sesuai dengan kebutuhan pasar dan memiliki kelembagaan yang kuat tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri dari pihak perbankan dalam memberikan pembiayaannya,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela menghadiri pemberian anugerah kepada 12 finalis yang telah mengikuti serangkaian acara penjurian talenta wirausaha BSI Aceh Muslimpreneur (AMP) 2024 di Landmark BSI Regional Aceh, Banda Aceh.
Ia menjelaskan ada tiga hal yang menjadi persoalan bagi UMKM selama ini yakni terkait kelembagaan atau kapasitas, inovasi produk dan akses permodalan dari perbankan.
Menurut dia untuk akses pembiayaan pengembangan usaha dari perbankan tentu akan berjalan dengan sendiri apabila pelaku UMKM terus memperkuat produknya lewat beragam inovasi dalam menembus pasar lokal, nasional dan global.
Ia menyarankan kepada pelaku UMKM di Aceh untuk pengembangan dan inovasi produk dapat meningkatkan kolaborasi dengan lintas sektor, sehingga menghasilkan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pasar.
Menurut dia dukungan pembiayaan dari perbankan untuk pelaku UMKM di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sudah baik dan perlu adanya peran serta maksimal dari para seluruh pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang.
“Artinya, pengembangan produk dan inovasi yang dihasilkan tentu akan memikat pasar dan seiring peningkatan permintaan dana pemasaran tentu membutuhkan dukungan pembiayaan dan nantinya perbankan pasti akan memberikan dukungan maksimal,” katanya.
Ia menambahkan prospek pembiayaan perbankan untuk UMKM di Aceh masih tinggi dan ini tentu sangat didukung oleh beragam inovasi yang dihasilkan yang turut di dukung oleh pendampingan yang dilakukan berbagai pihak.
Baca juga: BI: Green economy jadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru di Aceh