Para pengelola objek wisata yang ada di Banda Aceh menerima bantuan peralatan Cleanliness Health Safety and Environment (CHSE) atau alat kebersihan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Kita harap apa yang diberikan ini bisa bermanfaat bagi sektor wisata, dan dapat memberdayakan para pekerja yang ada," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda Aceh, Selasa.
Bantuan yang bersumber dari dana hibah Kemenparekraf itu diterima Pemerintah Kota Banda Aceh untuk kemudian disalurkan kepada para pengelola objek wisata.
Adapun peralatan yang diberikan itu berupa mesin potong rumput, chansaw mini, penampung air, mesin air, gunting rumput, sepatu boots, dan alat kerja pembersih lainnya.
Aminullah menyebutkan, bantuan tersebut telah diterima tujuh pengelola destinasi wisata yang ada di Banda Aceh yaitu PLTD Apung, Boat di atas rumah, rumah budaya, rumah tsunami lambung, monumen titik nol Banda Aceh, taman Meuraxa, dan makam Syiah Kuala.
Aminullah mengatakan, dalam masa pandemi COVID-19 ini pemerintah kota terus berupaya memberikan perhatian bagi pelaku usaha guna mendorong masyarakat segera keluar dari krisis perekonomian akibat penyebaran virus tersebut.
Aminullah berharap, kepada pihak Dinas Pariwisata dan seluruh pengelola wisata agar terus merawat dan menjaga objek wisata yang menjadi andalan pendapatan daerah ibu kota provinsi Aceh ini.
"Mohon agar setiap wisatawan yang datang dilayani dengan baik, tanamkan dalam hati kita bahwa wisatawan yang datang itu adalah raja," ujar Aminullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kita harap apa yang diberikan ini bisa bermanfaat bagi sektor wisata, dan dapat memberdayakan para pekerja yang ada," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda Aceh, Selasa.
Bantuan yang bersumber dari dana hibah Kemenparekraf itu diterima Pemerintah Kota Banda Aceh untuk kemudian disalurkan kepada para pengelola objek wisata.
Adapun peralatan yang diberikan itu berupa mesin potong rumput, chansaw mini, penampung air, mesin air, gunting rumput, sepatu boots, dan alat kerja pembersih lainnya.
Aminullah menyebutkan, bantuan tersebut telah diterima tujuh pengelola destinasi wisata yang ada di Banda Aceh yaitu PLTD Apung, Boat di atas rumah, rumah budaya, rumah tsunami lambung, monumen titik nol Banda Aceh, taman Meuraxa, dan makam Syiah Kuala.
Aminullah mengatakan, dalam masa pandemi COVID-19 ini pemerintah kota terus berupaya memberikan perhatian bagi pelaku usaha guna mendorong masyarakat segera keluar dari krisis perekonomian akibat penyebaran virus tersebut.
Aminullah berharap, kepada pihak Dinas Pariwisata dan seluruh pengelola wisata agar terus merawat dan menjaga objek wisata yang menjadi andalan pendapatan daerah ibu kota provinsi Aceh ini.
"Mohon agar setiap wisatawan yang datang dilayani dengan baik, tanamkan dalam hati kita bahwa wisatawan yang datang itu adalah raja," ujar Aminullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020