Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebutkan harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di provinsi paling barat Indonesia itu naik 0,12 persen selama Desember 2020 atau menjadi Rp4.872 per kilogram.
“Begitu juga di tingkat penggilingan harga gabah GKP naik sebesar 0,08 persen atau menjadi Rp4.943 per kilogram,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal di Banda Aceh, Senin.
Pemantauan perkembangan harga gabah di Aceh itu dilakukan di Kabupaten Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Nagan Raya dan Pidie Jaya. Observasi harga itu hanya mencakup kualitas GKP.
Menurut dia harga gabah kualitas GKP tertinggi di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Barat Daya yakni Rp5.000 per kilogram, sedangkan harga terendah di Kabupaten Nagan Raya Rp4.300 per kilogram.
“Harga sedikit naik karena persediaan gabah berkurang, karena belum mulainya masa panen di kabupaten sampel,” katanya, menjelaskan.
Disamping itu, BPS juga mencatat penurunan nilai tukar petani (NTP) pada Desember 2020 sebesar 98,01 atau turun 1,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Hal ini disebabkan terjadi penurunan NTP di subsektor tanaman pangan, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan subsektor peternakan,” katanya.
Dia menjelaskan NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani.
"Semakin tinggi NTP maka semakin kuat pula tingkat daya beli petani," katanya.
Lanjut dia NTP paling tinggi mengalami penurunan yakni di subsektor tanaman perkebunan rakyat yang mencapai minus 3,05 persen. Kemudian subsektor peternakan minus 0,84 persen dan subsektor tanaman pangan minus 0,23 persen.
Oleh sebab itu dari 34 provinsi di Indonesia, hanya delapan provinsi yang mengalami penurunan NTP, dengan angka tertinggi Aceh sebesar 1,12 persen. Sedangkan 26 provinsi lainnya mengalami kenaikan NTP, dengan angka tertinggi Riau mencapai 2,37 persen.
"NTP nasional sendiri berada pada angka 103,25 atau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,37 persen dibandingkan periode sebelumnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Begitu juga di tingkat penggilingan harga gabah GKP naik sebesar 0,08 persen atau menjadi Rp4.943 per kilogram,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal di Banda Aceh, Senin.
Pemantauan perkembangan harga gabah di Aceh itu dilakukan di Kabupaten Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Nagan Raya dan Pidie Jaya. Observasi harga itu hanya mencakup kualitas GKP.
Menurut dia harga gabah kualitas GKP tertinggi di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Barat Daya yakni Rp5.000 per kilogram, sedangkan harga terendah di Kabupaten Nagan Raya Rp4.300 per kilogram.
“Harga sedikit naik karena persediaan gabah berkurang, karena belum mulainya masa panen di kabupaten sampel,” katanya, menjelaskan.
Disamping itu, BPS juga mencatat penurunan nilai tukar petani (NTP) pada Desember 2020 sebesar 98,01 atau turun 1,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Hal ini disebabkan terjadi penurunan NTP di subsektor tanaman pangan, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan subsektor peternakan,” katanya.
Dia menjelaskan NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani.
"Semakin tinggi NTP maka semakin kuat pula tingkat daya beli petani," katanya.
Lanjut dia NTP paling tinggi mengalami penurunan yakni di subsektor tanaman perkebunan rakyat yang mencapai minus 3,05 persen. Kemudian subsektor peternakan minus 0,84 persen dan subsektor tanaman pangan minus 0,23 persen.
Oleh sebab itu dari 34 provinsi di Indonesia, hanya delapan provinsi yang mengalami penurunan NTP, dengan angka tertinggi Aceh sebesar 1,12 persen. Sedangkan 26 provinsi lainnya mengalami kenaikan NTP, dengan angka tertinggi Riau mencapai 2,37 persen.
"NTP nasional sendiri berada pada angka 103,25 atau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,37 persen dibandingkan periode sebelumnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021