Bupati Pidie Roni Ahmad atau yang akrab disapa Abusyik juga pintar mendemonstrasikan pemakaian pupuk alami untuk menerapkan konsep pertanian sehat. Demonstrasi pupuk alami pada tanaman kakao di lahan perkebunan rakyat di Dusun Kumbang Hitam, Gampong Balee Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Senin (16/2).

Menggunakan kemeja abu-abu dilengkapi Kupiah Mirah itu, Abusyik tiba dan disambut  Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani, sekitar pukul 9.45 WIB.

"Saya disini karena undangan dari Pak Bupati Bireuen. Kapanpun saya akan hadir karena Pak Muzakkar adalah senior sekaligus pembimbing saya," ungkap Abusyik mengawali sambutannya di lokasi acara.

Menurut ADC Bupati Pidie, Ridha Yuadi kegiatan penyemprotan ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten Pidie dengan Pemkab Bireuen dalam rangka sosialisasi pengembangan pertanian alami sekaligus memperkuat produksi sektor pertanian dan perkebunan di tengah wabah Covid-19.

Terik matahari dan cuaca panas tidak menyurutkan semangat 'gerilya' Abusyik bersama petani dan penyuluh pertanian setempat, untuk menggendong tangki semprot, lalu berjalan pelan menyusuri luasnya areal tanaman kakao di pedalaman Kecamatan Juli, Bireuen.

Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai praktik penyemprotan langsung di lapangan. 

"Obat alami ini namanya 'Abusyik Pupuk' dan sampai saat ini masih dibagi gratis tidak diperjual belikan, jadi kalau kalian butuh lagi, nanti cari aja Abusyik,"  ucap Roni Ahmad menjawab pertanyaan penyuluh.

Selain penyemprotan tanaman kakao, Abusyik juga turut membagikan pupuk gratis penyubur tanaman dan obat pembasmi hama untuk sang pemilik kebun yang kali ini menjadi pilot project pertanian alami di Kabupaten Bireuen.

Di sela sosialisasi lapangan, Abusyik yang turut didampingi Kadis Pertanian Pidie Ir. Sofyan Ahmad, mengungkapkan bahwa salah satu strategi menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah ancaman krisis pangan dunia adalah dengan memperkuat potensi pangan lokal dan beralih ke pertanian alami.

"Karena pertanian alami adalah solusi pertanian yang sehat dan berkelanjutan," ungkap Abusyik.

Selain bernilai ekonomi tinggi dan kelestarian alam tetap terjaga, pertanian alami juga penting untuk perbaikan ekosistem di lahan pertanian yang kian rusak terpapar bahan kimiawi seperti pestisida. 

Kandungan pupuk alami, kata Abusyik, dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan memperbaiki kandungan hara tanah. 

Bahkan, sambung Abusyik, pertanian alami dan ramah lingkungan sudah menjadi salah satu primadona saat ini dan diyakini akan terus berkembang. 

Pasalnya, arus utama pembangunan pertanian saat ini dan masa mendatang adalah berkelanjutan (sustainable) yang berarti mampu bertumbuh terus, bersahabat dengan lingkungan, dan bertanggung jawab secara sosial.
 
"Kini, penduduk dunia sudah menyadari bahwa makanan yang terhidang di meja makan banyak yang mengandung racun, yang menjadi salah satu sumber penyakit,” beber Abusyik.

Maka dari itu, ia pun berharap semua komoditas pangan Aceh, baik padi, sayuran atau buah-buahan kelak tidak lagi mengandung bahan berbahaya.

Prinsipnya, timpal Abusyik, pertanian yang sehat dan ramah lingkungan adalah pertanian yang mempertahankan kesuburan dan produktivitas tanah, serta mengurangi degradasi tanah.

Lebih lanjut Abusyik mengatakan bahwa daerah Aceh memiliki modal besar sebagai penghasil pangan sehat. 

"Bukan sekedar untuk kepentingan saat ini, melainkan juga demi generasi mendatang, yaitu pertanian yang menghasilkan produk pangan yang bebas residu pestisida,” tutur Abusyik.

Salah satu kunci pertanian sehat adalah tersedianya tanah yang sehat sehingga akan menghasilkan pangan sehat yang pada gilirannya menghasilkan manusia yang sehat pula.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Pidie terus menggencarkan upaya pengendalian serangan hama dan penyakit tanaman, baik dengan penyemprotan langsung di sejumlah lahan yang terkena serangan hama, atau melakukan proteksi secara bertahap terhadap areal lahan pertanian yang terkena serangan hama berat.

Abusyik juga kembali menegaskan bahwa pertanian dan perkebunan adalah sektor utama penopang ekonomi masyarakat di bumi tanah rencong. 

"Bertani adalah berinteraksi dengan alam, semua kebutuhan seperti benih, pupuk, hingga obat penangkal hama, bisa kita upayakan sendiri dari kekayaan alam, tanpa ketergantungan dengan siapapun atau negara manapun," ujar Bupati Roni Ahmad.

Untuk itulah, pihaknya terus memperluas kerjasama program pertanian sehat dan ketahanan pangan yang ramah lingkungan di berbagai wilayah di Aceh. 

Abusyik pun bertekat, bersama para petani, Pidie harus menjadi lokomotif pertanian sehat di Aceh bahkan di Nusantara ini.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021