Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh sudah memulihkan sebanyak 29 orang penyalahgunaan narkoba di Ibu kota Provinsi Aceh itu.
"Sejak akhir 2019 sampai sekarang, alhamdulillah sebanyak 29 penyalahguna narkoba sudah pulih," kata Kepala BNNK Banda Aceh Hasnanda Putra di Banda Aceh, Rabu.
Hasnanda mengatakan, pemulihan terhadap 29 korban penyalahguna narkoba tersebut dilakukan dengan cara memberikan pelayanan rehabilitasi secara rawat jalan.
"Mereka selama ini memang tidak kita rawat di tempat khusus rehabilitasi, melainkan dengan sistem rawat jalan, mereka datang ke klinik kantor," ujarnya.
Hasnanda menyampaikan, meskipun hampir rata-rata dari mereka sudah dinyatakan pulih, namun tetap harus diwajibkan kontrol dalam jangka waktu yang telah ditentukan terhadap masing-masing mereka.
Bahkan, tim dari BNNK sendiri juga tidak lepas tangan begitu saja, tetap melakukan pengawasan terhadap para korban penyalahguna narkoba tersebut.
"Kita terus mengawasi mereka, kalaupun sudah bisa dikatakan pulih, mereka tetap harus kontrol kondisinya setiap saat," kata Hasnanda.
Kemudian, lanjut Hasnanda, salah satu dari mereka juga sudah ada mampu menyelesaikan kuliah sarjananya yang sempat ditinggalkan akibat pengaruh narkoba dulunya.
"Satu orang alhamdulillah sudah benar-benar pulih, dia baru saja selesai sidang kuliah, dulu kuliahnya ditinggal saat semester akhir," ujarnya.
Kemudian, diantara 29 korban tersebut, juga ada empat orang diantaranya harus dirujuk ke Loka rehabilitasi BNN di Deli Serdang Sumatera Utara, dan itu berdasarkan permintaan keluarga sendiri.
Meskipun dalam pengawasan, kata Hasnanda, peran utama dalam permasalahan ini adalah keluarga sendiri, di mana orang tua harus mampu menjaga anaknya agar tidak kembali mengulangi perbuatannya.
"Orang tua, keluarga besar lah yang paling utama harus menjaga, dan kita di sini hanya membantunya," demikian Hasnanda.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Sejak akhir 2019 sampai sekarang, alhamdulillah sebanyak 29 penyalahguna narkoba sudah pulih," kata Kepala BNNK Banda Aceh Hasnanda Putra di Banda Aceh, Rabu.
Hasnanda mengatakan, pemulihan terhadap 29 korban penyalahguna narkoba tersebut dilakukan dengan cara memberikan pelayanan rehabilitasi secara rawat jalan.
"Mereka selama ini memang tidak kita rawat di tempat khusus rehabilitasi, melainkan dengan sistem rawat jalan, mereka datang ke klinik kantor," ujarnya.
Hasnanda menyampaikan, meskipun hampir rata-rata dari mereka sudah dinyatakan pulih, namun tetap harus diwajibkan kontrol dalam jangka waktu yang telah ditentukan terhadap masing-masing mereka.
Bahkan, tim dari BNNK sendiri juga tidak lepas tangan begitu saja, tetap melakukan pengawasan terhadap para korban penyalahguna narkoba tersebut.
"Kita terus mengawasi mereka, kalaupun sudah bisa dikatakan pulih, mereka tetap harus kontrol kondisinya setiap saat," kata Hasnanda.
Kemudian, lanjut Hasnanda, salah satu dari mereka juga sudah ada mampu menyelesaikan kuliah sarjananya yang sempat ditinggalkan akibat pengaruh narkoba dulunya.
"Satu orang alhamdulillah sudah benar-benar pulih, dia baru saja selesai sidang kuliah, dulu kuliahnya ditinggal saat semester akhir," ujarnya.
Kemudian, diantara 29 korban tersebut, juga ada empat orang diantaranya harus dirujuk ke Loka rehabilitasi BNN di Deli Serdang Sumatera Utara, dan itu berdasarkan permintaan keluarga sendiri.
Meskipun dalam pengawasan, kata Hasnanda, peran utama dalam permasalahan ini adalah keluarga sendiri, di mana orang tua harus mampu menjaga anaknya agar tidak kembali mengulangi perbuatannya.
"Orang tua, keluarga besar lah yang paling utama harus menjaga, dan kita di sini hanya membantunya," demikian Hasnanda.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021