Para petani di Desa Pante Kuyun Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, terpaksa memanen padinya lebih awal dari jadwal ditengah ancaman serangan hama "nexs blas".
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Aceh Jaya T. Reza Fahlevi di Calang, Rabu, menjelaskan pihaknya bersama tim ahli sudah turun kelapangan untuk mencek lahan padi yang terancam gagal panen akibat hama tersebut.
"Kita sudah turun kelokasi, dan diperkirakan hanya sekitar 30 persen tanaman padi yang bisa dipanenkan," katanya.
Ia memperkirakan padi yang di serang hama "next blas" itu karena kelebihan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara nitrogen (N) seperti pupuk urea yang sering digunakan para petani.
T. Reza menyampaikan kalau dikaitkan dengan bibit padi rasanya tidak mungkin, karena bibit tersebut juga diberikan kepada petani di sembilan kecamatan, namun hanya di Desa Pante Kuyun yang di serang hama.
"Seluruh kecamatan dalam Kabupaten Aceh Jaya kita berikan bibit yang sama, namun kenapa hanya di desa Pante Kuyun saja yang diserang hama,” katanya.
T. Reza menduga ada indikasi kelebihan pemberian pupuk urea, karena tidak semua tempat dengan kadar pupuk yang sama, ada tempat yang kandungan ureanya sudah tinggi, jadi tidak perlu lagi pemberian pupuk urea berlebihan
"Kita juga sudah sampaikan kepada kelompok tani, kedepan jika sudah memasuki musim tanam akan diberikan lagi bibit untuk ditanam kemabali oleh para petani," kata Reza.
Pihaknya sudah berupaya untuk meminimalisir semaksimal mungkin akan dampaknya dengan cara memberikan racun supaya wabah "next blas" bisa teratasi, namun karena wabahnya terlalu ganas akhirnya kondisi tersebut sudah tidak dapat ditalangi lagi.
Ia mengimbau kepada para petani agar sisa padi yang di serang hama itu bisa dipanenkan terus mengingat makin hari makin parah dampaknya.
"Dari pada gagal total, mending dipanenkan terus berapa sisa yang ada, karena jika dibiarkan bakal gagal panen total semuanya," kata Reza.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Aceh Jaya T. Reza Fahlevi di Calang, Rabu, menjelaskan pihaknya bersama tim ahli sudah turun kelapangan untuk mencek lahan padi yang terancam gagal panen akibat hama tersebut.
"Kita sudah turun kelokasi, dan diperkirakan hanya sekitar 30 persen tanaman padi yang bisa dipanenkan," katanya.
Ia memperkirakan padi yang di serang hama "next blas" itu karena kelebihan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara nitrogen (N) seperti pupuk urea yang sering digunakan para petani.
T. Reza menyampaikan kalau dikaitkan dengan bibit padi rasanya tidak mungkin, karena bibit tersebut juga diberikan kepada petani di sembilan kecamatan, namun hanya di Desa Pante Kuyun yang di serang hama.
"Seluruh kecamatan dalam Kabupaten Aceh Jaya kita berikan bibit yang sama, namun kenapa hanya di desa Pante Kuyun saja yang diserang hama,” katanya.
T. Reza menduga ada indikasi kelebihan pemberian pupuk urea, karena tidak semua tempat dengan kadar pupuk yang sama, ada tempat yang kandungan ureanya sudah tinggi, jadi tidak perlu lagi pemberian pupuk urea berlebihan
"Kita juga sudah sampaikan kepada kelompok tani, kedepan jika sudah memasuki musim tanam akan diberikan lagi bibit untuk ditanam kemabali oleh para petani," kata Reza.
Pihaknya sudah berupaya untuk meminimalisir semaksimal mungkin akan dampaknya dengan cara memberikan racun supaya wabah "next blas" bisa teratasi, namun karena wabahnya terlalu ganas akhirnya kondisi tersebut sudah tidak dapat ditalangi lagi.
Ia mengimbau kepada para petani agar sisa padi yang di serang hama itu bisa dipanenkan terus mengingat makin hari makin parah dampaknya.
"Dari pada gagal total, mending dipanenkan terus berapa sisa yang ada, karena jika dibiarkan bakal gagal panen total semuanya," kata Reza.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021