Banda Aceh (ANTARA Aceh) - "Sektor jasa keuangan memiliki peran strategis dalam mendorong kegiatan dan pertubuhan ekonomi daerah dan nasional," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh Rusly Albas di Banda Aceh, beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan 2015 yang di dalamnya turut hadir, seperti pimpinan perbankan nasional, daerah, konvensional, syariah, BPR/BPRS, dan lembaga keuangan.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh Rusly Albas mengatakan bahwa salah satu upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat melalui penyaluran kredit untuk sektor produktif.

"Kami minta agar perbankan di Aceh dapat meningkatkan peran dalam membiayai kegiatan ekonomi, terutama untuk sektor produktif, bukan untuk konsumtif," katanya.

Menurut dia, dengan keikutsertaan perbankan dalam pembiayaan untuk sektor produktif akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa itu.

"Industri keuangan juga harus memiliki daya tahan untuk menghadapi kemungkinan gejolak yang datang dari dalam maupun luar negeri karena daya tahan industri keuangan menjadi sangat penting untuk kelangsungan kegiatan ekonomi," katanya.

Semua pihak, kata kata Rusly, juga harus memastikan bahwa industri jasa keuangan tersebut dikelola dengan mengedepankan prinsip-prinsip kehati-hatian dan standar tata kelola yang baik.

Ia meyakini dengan meningkatnya penyaluran kredit yang disalurkan untuk sector ekonomi produktif upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi ujung paling barat Indonesia khususnya dan Indonesia umumnya akan terwujud.

"Kami terus berupaya mengarahkan sektor jasa keuangan untuk berperan makin signifikan dalam menggairahkan kegiatan ekonomi daerah sehingga berbagai sektor tumbuh positif," katanya.

Tingkatkan Penyaluran
   
Unit Usaha Syariah PT Bank Aceh menargetkan pembiayaan untuk berbagai sektor ekonomi di Provinsi Aceh naik 15 persen dari Rp1,5 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp1,8 triliun pada tahun 2015.

"Kami terus berupaya meningkatkan penyaluran kredit dari Bank Aceh Syariah guna mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di berbagai sektor usaha di provinsi ini," kata Direktur Syariah PT Bank Aceh Haizir Sulaiman di Banda Aceh.

Ia menjelaskan pembiayaan kredit tersebut akan difokuskan pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan sektor ekonomi lainnya yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

"Kami usahakan pembiayaan untuk sektor UMKM akan mencapai 80 persen dari total pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2015," katanya.

Ia meyakini dengan meningkatnya pembiayaan yang difokuskan pada sektor produktif akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa itu.

Haizir meyakini peningkatan penyaluran pembiayaan untuk sektor UMKM khususnya akan tercapai seiring dengan capaian kinerja yang berhasil dibukukan pada tahun sebelumnya tumbuh positif, baik untuk aset, laba, maupun dana pihak ketiga.

Pihaknya juga terus melakukan berbagai terobosan, seperti melakukan transformasi pada tiga aspek, yakni budaya, bisnis, dan tampilan, dalam meningkatkan kinerja dan laba yang akan dibukukan bank milik Pemerintah Provinsi Aceh tersebut.

Kepercayaan Masyarakat

Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan tingkat kepercayaan masyarakat di provinsi itu terhadap perbankan makin kuat sehingga perbankan dapat terus meningkatkan kinerja dan pelayanan.

"Relasi yang telah terbina dan kepercayaan yang telah diberikan harus terus dipeliharan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap nasabah," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam pidato tertulis dibacakan Sekretaris Daerah Aceh (Sekda) Dermawan dalam pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan 2015 di Provinsi Aceh.

Ia mengatakan bahwa pertumbuhan dana simpanan pihak ketiga setiap tahunnya di provinsi ujung paling barat Indonesia itu meningkat rata-rata 10 persen.

"Artinya, dukungan masyarakat terhadap perbankan dan lembaga keuangan sangat positif seiring dengan pertumbuhan dana nasabah yang naik setiap tahun," katanya.

Pada tahun 2014, kata dia, pertumbuhan dana pihak ketiga naik menjadi 13 persen dari total dana nasabah yang berhasil dihimpun pihak perbankan pada tahun 2013.

Menurut dia, untuk meningkatkan pertumbuhan positif berkelanjutan tersebut, kalangan perbankan dan lembaga keuangan harus mampu meyakinkan masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa itu bahwa manajemen lembaga tersebut berjalan sesuai dengan standar kelayakan yang telah ditetapkan.

Kemudian, meyakinkan bahwa pengawasan dan pemeriksaan terhadap perbankan tersebut juga berjalan dengan sebagaimana aturan hukum yang berlaku, yakni diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

"Kami juga berharap kepada OJK untuk lebih dekat dengan berbagai pihak sebeb keberadaan lembaga ini untuk melindungi lembaga keuangan dan masyarakat," katanya.

Tingkatkan Kualitas

Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) Provinsi Aceh juga meminta sektor jasa keuangan yang melaksanakan kegiatan operasional di daerah itu dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pembangunan ekonomi daerah.

"Peran aktif sektor jasa keuangan untuk meningkatkan kualitas pembangunan ekonomi dalam memanfaatkan momentum ekonomi masyarakat ASEAN yang akan berlaku akhir tahun 2015," kata Kepala Kantor OJK Provinsi Aceh Rusly Albas.

Ia mengatakan bahwa peran serta sektor jasa keuangan untuk kegiatan ekonomi nasional dan daerah akan mampu memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah daerah.

Rusly menyebutkan ada beberapa inisiatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi daerah dan nasional, antara lain pengembangan infrastruktur dan ekspansi usaha dengan lebih mengoptimalkan pasar modal serta menargetkan pertumbuhan kredit yang lebih besar untuk daerah dan nasional.

Kemudian, lembaga keuangan nonbank turut berperan dalam mendukung target pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dengan memasukkan aspek sosial dan lingkungan dalam proses bisnis.

"Sektor jasa keuangan memiliki peran yang sangat stategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," katanya.

Pihaknya meyakini upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja baru akan terwujud seiring dengan adanya peran serta jasa keuangan dalam memberikan pembiayaan untuk sektor produktif.

Pewarta: Oleh Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015