Spesialis gizi dr Arti Indira, MGz, SpGK menyebutkan bahwa "purging" atau efek yang tidak diinginkan saat mencoba perawatan wajah merupakan tanda adanya ketidakcocokan pada produk perawatan yang digunakan.
Gejala purging pada umumnya adalah timbulnya bercak kemerahan, bruntusan dan yang terparah ada rasa gatal yang luar biasa.
"Ketidakcocokan itu timbul karena produk yang digunakan mungkin memiliki beberapa bahan yang berlebihan. Misalnya dari zat pembawanya, atau dari pewanginya, atau bisa jadi dari zat aktifnya," kata dr Arti Indira yang merupakan lulusan Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam sebuah konferensi pers viirtual, dikutip Sabtu.
"Sehingga purging akhirnya terjadi ya, dan biasanya yang terjadi timbul kemerahan atau yang parah sampai bruntusan,” kata dia.
Ia menyebutkan, pengguna perawatan wajah sebaiknya menggunakan produk kecantikan tersebut apabila mengalami purging, terutama jika mendapat reaksi berat misalnya gatal yang tidak tertahankan.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa ketidakcocokan pada produk perawatan wajah merupakan hal yang normal karena kondisi kulit orang tidak semuanya sama.
Tidak semua produk perawatan kulit bisa cocok dengan semua jenis kulit maka dari itu pengguna perawatan kulit tidak perlu stres jika ternyata ada produk perawatan kecantikan yang tidak sesuai di wajahnya meski terlihat banyak berhasil digunakan oleh orang lain.
Selain itu, jika Anda ingin kembali mencoba produk perawatan kecantikan, pastikan kondisi kulit sudah sehat kembali.
“Skin care itu kan sebuah rangkaian ya, ketika terjadi purging bisa jadi itu berasal dari salah satu produk di rangkaian itu. Bisa dicoba untuk dicek ketika coba satu produk kalau ada ketidaknyamanan ya diberhentikan," kata dia.
"Sementara rangkaian lainnya bisa diteruskan. Misalnya ternyata setelah pakai yang berbahan retinol jadi merah- merah itu dihentikan, sedangkan untuk sabun muka dan rangkaian lainnya bisa dilanjut,” kata dokter spesialis gizi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021