Banda Aceh (ANTARA Aceh) Deflasi pedesaan yang terjadi di Provinsi Aceh pada Maret 2015 sebesar 0,37 persen merupakan tertinggi dari sepuluh provinsi di Pulau Sumatera.

Kepala BPS Provinsi Aceh Hermanto di Banda Aceh, Rabu mengatakan deflasi pedesaan yang terjadi di provinsi setempat itu ditandai perubahan indeks konsumsi rumah tangga dari 116,82 pada bulan Februari menjadi 116,39 pada Maret 2015.

"Deflasi pedesaan yang terjadi di Aceh disebabkan turunnya indeks bahan makanan pada bulan itu di pasaran," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumah tangga di beberapa daerah pedesaan di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa itu, terjadi deflasi sebesar 0,37 persen.

Ia menyebutkan indeks bahan makanan turun sebesar 1,48 persen dan sandang 0,07 persen.

Sedangkan indeks yang mengalamai kenaikan pada bulan tersebut yakni transportasi dan komunikasi naik 1,91 persen, kesehatan 0,47 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,47 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen dan perumahan sebesaar 0,01 persen.

Dari sepuluh provinsi di sumatera yang dilaporkan pada Maret 2015, enam provinsi mengalami deflasi dan empat proinsi lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjaddi di Aceh disusul Bengkulu sebesar 0,24 persen dan Sumatera Selatan sebesar 0,23 persen.

Sedangkan provinsi yang mengalami inflasi pada bulan tersebut dan menempati pada urutan pertama yakni Kepulauan Riau sebesar 0,55 persen.

Pewarta: Pewarta : Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015