Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Sabang meminta pelaku usaha homestay di wilayah paling barat Indonesia itu agar lebih kreatif dan berinovasi untuk bersaing dalam dunia usaha selama masa pandemi COVID-19.
Ketua HPI Kota Sabang Irwan Mahdi M Tour mengatakan pada masa pandemi, masalah utama yang terjadi pada homestay di Kota Sabang adalah merosotnya tingkat kunjungan tamu, dari awalnya cukup tinggi, kini hampir tidak ada.
"Melihat hal ini pemilik homestay harus bisa lebih berkreasi dan meningkatkan inovasi. Yang harus ditekankan adalah jangan bersaing dengan hotel. Sudah pasti homestay akan ketinggalan, karena cukup banyak perbedaan, dari modal saja sudah beda. Jadi, yang harus mereka memiliki adalah konsep," kata Mahdi di Kota Sabang, Sabtu.
Ia menjelaskan wabah COVID-19 sangat berdampak pada berbagai sektor, terutama sektor wisata. Imbasnya sangat terasa di daerah wisata Pulau Weh itu, khususnya usaha di sektor pariwisata berbasis masyarakat yakni homestay, yang menjadi cukup rentan terhadap gulung tikar.
Selain konsep, lanjut dia, jaringan pemasaran homestay juga harus ditingkatkan, dengan mulai lebih mengembangkan dengan mendaftar ke website internasional seperti booking.com, homestay.com dan lainnya
"Supaya promosinya lebih luas dan biasanya pasar luar negeri ketika mau jalan-jalan, website-website itu yang sering dicari," kata Irwan Mahdi.
Sebagai pengamat wisata di Sabang, Mahdi juga membagikan trik-trik umum pada masa pandemi yang wajib dicoba. Di antaranya dengan menyewakan homestay per bulan, per minggu atau menjadikannya kos-kosan tahunan.
Dengan begitu, lanjut dia, walaupun tidak ada wisatawan yang menginap, namun pemasukan homestay tetap ada, walau hanya untuk biaya renovasi.
"Ketika kita ingin meng-upgrade homestay, yang kita jual adalah pengalaman. Jadi ketika wisatwan datang ke homestay, kita tawarkan berbagai macam kreasi yang menarik," ujarnya.
"Ketika homestay kita menawarkan khas daerah, maka bisa kita sajikan makanan dan minuman khas daerah sebagai welcome drink atau snack. Ketika menginap juga bisa kita tawarkan kenyamanan seperti menawarkan kegiatan memasak di homestay," katanya lagi, menjelaskan.
HPI berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar para pelaku usaha homestay dapat mengembangkan usaha miliknya. Dengan demikian kunjungan wisatawan akan semakin tinggi sehingga juga dapat meningkatkan perekonomian daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Ketua HPI Kota Sabang Irwan Mahdi M Tour mengatakan pada masa pandemi, masalah utama yang terjadi pada homestay di Kota Sabang adalah merosotnya tingkat kunjungan tamu, dari awalnya cukup tinggi, kini hampir tidak ada.
"Melihat hal ini pemilik homestay harus bisa lebih berkreasi dan meningkatkan inovasi. Yang harus ditekankan adalah jangan bersaing dengan hotel. Sudah pasti homestay akan ketinggalan, karena cukup banyak perbedaan, dari modal saja sudah beda. Jadi, yang harus mereka memiliki adalah konsep," kata Mahdi di Kota Sabang, Sabtu.
Ia menjelaskan wabah COVID-19 sangat berdampak pada berbagai sektor, terutama sektor wisata. Imbasnya sangat terasa di daerah wisata Pulau Weh itu, khususnya usaha di sektor pariwisata berbasis masyarakat yakni homestay, yang menjadi cukup rentan terhadap gulung tikar.
Selain konsep, lanjut dia, jaringan pemasaran homestay juga harus ditingkatkan, dengan mulai lebih mengembangkan dengan mendaftar ke website internasional seperti booking.com, homestay.com dan lainnya
"Supaya promosinya lebih luas dan biasanya pasar luar negeri ketika mau jalan-jalan, website-website itu yang sering dicari," kata Irwan Mahdi.
Sebagai pengamat wisata di Sabang, Mahdi juga membagikan trik-trik umum pada masa pandemi yang wajib dicoba. Di antaranya dengan menyewakan homestay per bulan, per minggu atau menjadikannya kos-kosan tahunan.
Dengan begitu, lanjut dia, walaupun tidak ada wisatawan yang menginap, namun pemasukan homestay tetap ada, walau hanya untuk biaya renovasi.
"Ketika kita ingin meng-upgrade homestay, yang kita jual adalah pengalaman. Jadi ketika wisatwan datang ke homestay, kita tawarkan berbagai macam kreasi yang menarik," ujarnya.
"Ketika homestay kita menawarkan khas daerah, maka bisa kita sajikan makanan dan minuman khas daerah sebagai welcome drink atau snack. Ketika menginap juga bisa kita tawarkan kenyamanan seperti menawarkan kegiatan memasak di homestay," katanya lagi, menjelaskan.
HPI berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar para pelaku usaha homestay dapat mengembangkan usaha miliknya. Dengan demikian kunjungan wisatawan akan semakin tinggi sehingga juga dapat meningkatkan perekonomian daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021