Langsa (ANTARA Aceh) - Posko Sinergi for Solidarity membangun sepuluh unit fasilitas mandi cuci kakus (MCK) di lokasi penampungan sebagai wujud kepedulian terhadap kebutuhan bagi 433 orang pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh di Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.

"Alhamdulillah selesai dibangun dan bisa dipergunakan oleh pengungsi. MCK merupakan kebutuhan yang tak kalah pentingnya setelah bahan makanan pokok. Semoga bisa bermanfaat," kata Pengurus posko Sinergi for Solidariry Hendra Vramendra saat dihubungi di Lhokseumawe, Senin.

Sinergi for Solidarity sendiri merupakan posko yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang, Gerakan Tamiang Berbagi (Gebetan), Hijaber Aceh Tamiang yang bekerja sama dengan PT Cakrabuana Sukses Indonesia dan Sinergy Foundation Bandung.

Selain MCK, mereka juga membantu 7 unit dispenser, 8 kipas angin, 14 aqua galon dan 21 bal pakaian layak pakai. "Ini semua donasi masyarakat Aceh Tamiang dan sekitarnya yang berhasil dihimpun," kata Hendra.

Posko utama relawan ini berada di Kabupaten Aceh Tamiang, tepatnya di sekretariat KTNA Aceh Tamiang di Karang Baru.

Sejak terdamparnya ratusan "manusia perahu" pada 15 Mei 2015, posko ini telah berhasil mendistribusikan sejumlah bantuan, yakni pengungsi di SKB Aceh Tamiang, kamp Kuala Langsa dan Bayeun, Aceh Timur.

Tim relawan Sinergi for Solidarity juga memberikan game dan hiburan kepada sejumlah anak-anak Rohingya dalam bentuk Healty Centre.

Sementara itu, bantuan untuk pengungsi terus mengalir, termasuk dari Ketua DPD Gerindra Aceh T A Khalid yang menyerahkan bantuan melalui Posko Tidar Aceh peduli, berbentuk makanan.

T A Khalid menyatakan, bantuan dalam bentuk sembako, mie instant dan pakaian layak pakai yang disumbangkanya tersebut sebagai bentuk kecintaan dan rasa kemanusian yang besar kepada muslim Rohingya.

"Sumbangan dari kami ini adalah merupakan tali penyambung persaudaraan kita dengan Muslim Rohingya, yang dengan keterpaksaan mereka mengarung laut menghindar dari kekejaman yang tak manusiawi di negara asal mereka," katanya.

Dalam kesempatan itu, Khalid juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menunjukan aksi nyatanya membantu pengungsi Rohingya.

Berdasarkan data jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh berjumlah 1.759 jiwa di empat titik tersebut dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Sebanyak 672 jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, dan sebanyak 47 jiwa di gedung milik pemda Kabupaten Aceh Tamiang.

Pewarta: Pewarta : Putra Zulfirman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015