Ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Aceh Tamiang terancam gagal panen karena mengalami rusak akibat banjir yang melanda wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.
"Perkembangan banjir makin meluas, sudah empat kampung terendam banjir dengan ketinggian 10-15 centimeter. Banjir juga merendam tanaman padi yang mencapai ratusan hektare rusak dan terancam gagal panen," kata Camat Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang Fakhrurrazi Syamsuyar di Aceh Tamiang, Minggu.
Camat Fakhrurrazi terus memantau perkembangan bencana banjir luapan sungai yang merendam sejumlah kampung di wilayah itu.
Baca juga: Sebanyak 3.519 warga Aceh Timur mengungsi akibat banjir
Adapun kampung yang terendam banjir yakni Kampung Balai, Marlempang, Teluk Halban dan Rantau Pakam. Namun kondisi terparah berada di Dusun Batang Cengal, Kampung Balai banjir sudah meredam ruas jalan setinggi 50 centimeter.
"Informasi terkini di lapangan Kampung Teluk Halban air masih bertahan. Di sisi lain lebih kurang 105 hektare padi baru usia tanam satu minggu terendam dan 50 persen di antaranya dipastikan mati. Sementara kondisi di Kampung Marlempang terdapat 50 hektare sawah juga terdampak banjir dan berpotensi gagal panen," ungkap dia.
Baca juga: Bupati Aceh Timur minta gampong bentuk tim tanggap bencana
Hingga minggu petang langit Aceh Tamiang masih hujan dengan curah sedang. Pihak Kecamatan Bendahara telah mengirim laporan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang terkait bala bantuan logistik.
"Untuk bantuan tenda pengungsian belum perlu. Perangkat kampung dan warga menganggap kondisi saat ini belum begitu parah, mereka masih bisa tinggal di rumah masing-masing meskipun air sudah masuk rumah," ujarnya.
Lebih lanjut Fakhrurrazi mengimbau warganya untuk tetap waspada mengingat cuaca tidak bisa dipastikan dan hujan bisa saja datang tiba-tiba dengan intensitas tinggi.
"Imbauan tetap kami sampaikan kepada warga, karena dikhawatirkan datang banjir kiriman kalau malam ini terjadi hujan di wilayah hulu," kata Fakhrurrazi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Perkembangan banjir makin meluas, sudah empat kampung terendam banjir dengan ketinggian 10-15 centimeter. Banjir juga merendam tanaman padi yang mencapai ratusan hektare rusak dan terancam gagal panen," kata Camat Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang Fakhrurrazi Syamsuyar di Aceh Tamiang, Minggu.
Camat Fakhrurrazi terus memantau perkembangan bencana banjir luapan sungai yang merendam sejumlah kampung di wilayah itu.
Baca juga: Sebanyak 3.519 warga Aceh Timur mengungsi akibat banjir
Adapun kampung yang terendam banjir yakni Kampung Balai, Marlempang, Teluk Halban dan Rantau Pakam. Namun kondisi terparah berada di Dusun Batang Cengal, Kampung Balai banjir sudah meredam ruas jalan setinggi 50 centimeter.
"Informasi terkini di lapangan Kampung Teluk Halban air masih bertahan. Di sisi lain lebih kurang 105 hektare padi baru usia tanam satu minggu terendam dan 50 persen di antaranya dipastikan mati. Sementara kondisi di Kampung Marlempang terdapat 50 hektare sawah juga terdampak banjir dan berpotensi gagal panen," ungkap dia.
Baca juga: Bupati Aceh Timur minta gampong bentuk tim tanggap bencana
Hingga minggu petang langit Aceh Tamiang masih hujan dengan curah sedang. Pihak Kecamatan Bendahara telah mengirim laporan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang terkait bala bantuan logistik.
"Untuk bantuan tenda pengungsian belum perlu. Perangkat kampung dan warga menganggap kondisi saat ini belum begitu parah, mereka masih bisa tinggal di rumah masing-masing meskipun air sudah masuk rumah," ujarnya.
Lebih lanjut Fakhrurrazi mengimbau warganya untuk tetap waspada mengingat cuaca tidak bisa dipastikan dan hujan bisa saja datang tiba-tiba dengan intensitas tinggi.
"Imbauan tetap kami sampaikan kepada warga, karena dikhawatirkan datang banjir kiriman kalau malam ini terjadi hujan di wilayah hulu," kata Fakhrurrazi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022