Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan realisasi KUR sektor kelautan dan perikanan triwulan I 2022 meningkat 35,71 persen secara tahunan (yoy) menjadi 2,46 triliun dari Rp1,81 triliun pada triwulan I-2021.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengemukakan hal ini menunjukkan strategi penyerapan KUR oleh pelaku UMKM yang diinisiasi KKP mulai membuahkan hasil.
"Alhamdulillah tahun ini meningkat drastis (realisasi KUR)," jelas Artati. Tak hanya dari sisi nilai, lanjutnya, penerima KUR di triwulan 1 2022 juga meningkat hingga 14,14 persen dibanding tahun lalu.
Artati mengungkapkan jika tahun lalu penerima KUR 53.460 di triwulan pertama, tahun ini menjadi 61.019 debitur, atau semakin banyak pelaku usaha yang mengakses pembiayaan dari negara.
"Ini menunjukkan kehadiran negara dalam menjaga dan meningkatkan daya saing UMKM perikanan di masa pandemi," ujarnya.
Berdasarkan bidang usahanya, penyaluran KUR terbesar adalah pada usaha budi daya sebesar Rp871,38 miliar, disusul usaha pengolahan dan pemasaran sebesar Rp870,99 miliar, dan usaha penangkapan sebesar Rp547,56 miliar.
Kemudian dari sisi sebarannya, penyaluran KUR terbesar berturut-turut ditempati oleh Provinsi Jawa Tengah dengan Rp362,3 miliar, Jawa Timur Rp354,8 miliar, Sulawesi Selatan Rp239,4 miliar, dan Jawa Barat Rp230,9 miliar.
Berdasarkan skema KUR yang disalurkan, sebanyak 85,1 persen mengakses KUR Mikro dengan plafon maksimal Rp100 juta, dan sisanya sebanyak 14,9 persen mengakses skema KUR Kecil dengan plafon maksimal Rp500 juta.
"Yang menarik dan menjadi kabar gembira lainnya ialah pertumbuhan realisasi KUR terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Utara yaitu 92,0 persen," jelas Artati.
Sebagai informasi, dalam rangka meningkatkan penyaluran KUR di sektor kelautan dan perikanan, Ditjen PDSPKP telah melakukan beberapa upaya di antaranya rekrutmen 78 tenaga pendamping usaha kelautan dan perikanan (TPU KP) yang tersebar di 34 provinsi.
TPU KP tersebut ditempatkan di lokasi-lokasi prioritas untuk mendukung Kampung Budidaya, Kampung Nelayan Maju, Klaster Daya Saing, sentra pengolahan, serta lokasi prioritas KKP lainnya.
Selama triwulan 1 2022 TPU KP telah melakukan pendataan dan pembinaan kepada 1.382 pelaku usaha dengan realisasi pembiayaan sebesar Rp3,67 miliar, dari berbagai sumber pembiayaan, yang disalurkan kepada 179 pelaku usaha.
"Kita tidak akan berhenti mengedukasi tentang literasi keuangan guna meningkatkan pemahaman pelaku usaha tentang pengelolaan keuangan yang baik," ucap Artati.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengemukakan hal ini menunjukkan strategi penyerapan KUR oleh pelaku UMKM yang diinisiasi KKP mulai membuahkan hasil.
"Alhamdulillah tahun ini meningkat drastis (realisasi KUR)," jelas Artati. Tak hanya dari sisi nilai, lanjutnya, penerima KUR di triwulan 1 2022 juga meningkat hingga 14,14 persen dibanding tahun lalu.
Artati mengungkapkan jika tahun lalu penerima KUR 53.460 di triwulan pertama, tahun ini menjadi 61.019 debitur, atau semakin banyak pelaku usaha yang mengakses pembiayaan dari negara.
"Ini menunjukkan kehadiran negara dalam menjaga dan meningkatkan daya saing UMKM perikanan di masa pandemi," ujarnya.
Berdasarkan bidang usahanya, penyaluran KUR terbesar adalah pada usaha budi daya sebesar Rp871,38 miliar, disusul usaha pengolahan dan pemasaran sebesar Rp870,99 miliar, dan usaha penangkapan sebesar Rp547,56 miliar.
Kemudian dari sisi sebarannya, penyaluran KUR terbesar berturut-turut ditempati oleh Provinsi Jawa Tengah dengan Rp362,3 miliar, Jawa Timur Rp354,8 miliar, Sulawesi Selatan Rp239,4 miliar, dan Jawa Barat Rp230,9 miliar.
Berdasarkan skema KUR yang disalurkan, sebanyak 85,1 persen mengakses KUR Mikro dengan plafon maksimal Rp100 juta, dan sisanya sebanyak 14,9 persen mengakses skema KUR Kecil dengan plafon maksimal Rp500 juta.
"Yang menarik dan menjadi kabar gembira lainnya ialah pertumbuhan realisasi KUR terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Utara yaitu 92,0 persen," jelas Artati.
Sebagai informasi, dalam rangka meningkatkan penyaluran KUR di sektor kelautan dan perikanan, Ditjen PDSPKP telah melakukan beberapa upaya di antaranya rekrutmen 78 tenaga pendamping usaha kelautan dan perikanan (TPU KP) yang tersebar di 34 provinsi.
TPU KP tersebut ditempatkan di lokasi-lokasi prioritas untuk mendukung Kampung Budidaya, Kampung Nelayan Maju, Klaster Daya Saing, sentra pengolahan, serta lokasi prioritas KKP lainnya.
Selama triwulan 1 2022 TPU KP telah melakukan pendataan dan pembinaan kepada 1.382 pelaku usaha dengan realisasi pembiayaan sebesar Rp3,67 miliar, dari berbagai sumber pembiayaan, yang disalurkan kepada 179 pelaku usaha.
"Kita tidak akan berhenti mengedukasi tentang literasi keuangan guna meningkatkan pemahaman pelaku usaha tentang pengelolaan keuangan yang baik," ucap Artati.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022