Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyeleksi hingga sekitar 800 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sehingga dapat diikutsertakan dalam program Pasar Laut Indonesia yang mendekatkan produk kelautan dan perikanan dengan konsumen secara digital.
"Dengan soft launching Pasar Laut Indonesia, kami berharap ini menjadi salah satu langkah terobosan untuk mendekatkan pasar," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam acara peluncuran Pasar Laut Indonesia di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu.
Menurut Edhy Prabowo, ajang tersebut merupakan salah satu perwujudan dari perintah Presiden untuk berpikir di luar kebiasaan. Apalagi, saat ini orang banyak yang memilih makan melalui sistem daring.
"Gaya hidup kita sudah berbeda, ini menuntut kita untuk terus berupaya," kata Edhy.
Edhy menegaskan bahwa KKP dalam masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, lebih memilih untuk maju ke depan tampil menyerang karena diyakini sektor kelautan dan perikanan nasional akan menjadi salah satu pemenang pada masa ini.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo menyatakan program Pasar Laut Indonesia sudah dilakukan sejak Juni 2020 dengan melakukan identifikasi dan pendampingan.
"KKP telah menyeleksi lebih dari 800 usaha mikro kecil dari target 2.000 usaha mikro kecil untuk dipromosikan dalam Gerakan Bangga Buatan Nasional," kata Nilanto Perbowo.
Program Pasar Laut Indonesia bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi yang bergerak di sektor e-commerce. Dalam menjaring UMKM kelautan dan perikanan diklasifikasikan melalui tiga kategori, yaitu UMKM Binaan, UMKM Bagus dan UMKM Unggulan.
Ia memaparkan dengan membeli produk usaha kelautan dan perikanan secara daring (tagar pasar laut Indonesia), maka sama dengan membela pejuang sektor kelautan dan perikanan nasional, mewujudkan gotong royong, serta memberikan efek balik kepada nelayan dan pembudidaya.