Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh menyatakan awak kapal barang berangkat dari Pelabuhan Langsa, Aceh, yang dilaporkan hilang kontak di Selat Malaka ditemukan dalam kondisi selamat di perairan Malaysia.
Kepala Basarnas Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Jumat, mengatakan korban bersama Muhammad Yusuf (41). Korban anak buah kapal barang KM Frikenra, yang berangkat dari Pelabuhan Langsa tujuan Pelabuhan Kantang, Thailand.
"Korban ditemukan di perairan Pukauy Penang, Malaysia, oleh nelayan setempat pada Selasa (31/5) sekita pukul 23.00 WIB. Selanjutnya, korban dibawa ke pangkalan ikan di kawasan Hutan Melintang Perak, Malaysia," kata Budiono.
Dengan ditemukannya Muhammad Yusuf, maka sudaj semua anak buah kapal KM Frikenra yang dilaporkan hilang kontak di perairan Selat Malaka, Kabupaten Aceh Timur, ditemukan selamat. Semuanya ditemukan selamat di perairan Langkawi dan Pulau Penang, Malaysia.
Adapun lima anak buah kapal KM Frikenra yang ditemukan selamat tersebut yakni Suratman (52), Khoiruddin (31), Junaidi (37), Muhammad Ihsan (27), dan Muhammad Yusuf (41). Semua anak buah kapal KM Frikenra tersebut merupakan warga Medan, Sumatera Utara.
Sebelumnya, KM Frikenra dilaporkan hilang di perairan Selat Malaka, Kabupaten Aceh Timur. Kapal tersebut berangkat dari Langsa, Aceh, pada Jumat (27/5) pukul 07.32 dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Kantang, Thailand, pada Sabtu (28/5) pukul 13.00 WIB.
Namun hingga Minggu (29/5), nakhoda kapal tidak melaporkan keberadaannya. Pemilik menghubungi awak kapal, tetapi tidak tersambung. Selanjutnya menghubungi Pelabuhan Kantang, namun informasinya kapal belum tiba.
Selanjutnya pemilik kapal melaporkan ke Pos SAR Langsa dan meneruskannya ke Kantor Basarnas Banda Aceh di Banda Aceh. Basarnas Banda Aceh memberangkatkan tim menggunakan kapal SAR KN Kresna mencari kapal tersebut.
"Pada hari kedua pencarian, yakni Senin (30/5), kami menerima informasi penemuan tiga warga negara Indonesia terapung dan diselamatkan nelayan di perairan Langkawi, Malaysia," kata Budionoa.
Selanjutnya, nelayan Malaysia tersebut menyerahkan ketiga mereka kepada nelayan Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, yang melintas untuk dibawa pulang.
Berdasarkan informasi tersebut, kata Budiono, Basarnas Banda Aceh berkoordinasi dengan Maritime Rescue Coordination Centre (MRCC) Putra Jaya, Malaysia, terkait pencarian korban setelah memastikan ketika orang yang diselamatkan tersebut anak buah KM Frikenra.
Pihak Malaysia juga mengerahkan kapal mereka mencari korban karena lokasi penemuan anak buah kapal KM Frikenra di perairan Langkawi. Basarnas Pusat juga sudah menyampaikan pengumuman kepada kapal-kapal yang melintas di Selat Malaka, terkait korban hilang tersebut
"Dengan ditemukannya semua korban, maka operasi SAR pencarian anak buah kapal KM Frikenra di perairan Selat Malaka ditutup. Seluruh unsur SAR kembali ke kesatuan masing-masing," kata Budiono.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Basarnas Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Jumat, mengatakan korban bersama Muhammad Yusuf (41). Korban anak buah kapal barang KM Frikenra, yang berangkat dari Pelabuhan Langsa tujuan Pelabuhan Kantang, Thailand.
"Korban ditemukan di perairan Pukauy Penang, Malaysia, oleh nelayan setempat pada Selasa (31/5) sekita pukul 23.00 WIB. Selanjutnya, korban dibawa ke pangkalan ikan di kawasan Hutan Melintang Perak, Malaysia," kata Budiono.
Dengan ditemukannya Muhammad Yusuf, maka sudaj semua anak buah kapal KM Frikenra yang dilaporkan hilang kontak di perairan Selat Malaka, Kabupaten Aceh Timur, ditemukan selamat. Semuanya ditemukan selamat di perairan Langkawi dan Pulau Penang, Malaysia.
Adapun lima anak buah kapal KM Frikenra yang ditemukan selamat tersebut yakni Suratman (52), Khoiruddin (31), Junaidi (37), Muhammad Ihsan (27), dan Muhammad Yusuf (41). Semua anak buah kapal KM Frikenra tersebut merupakan warga Medan, Sumatera Utara.
Sebelumnya, KM Frikenra dilaporkan hilang di perairan Selat Malaka, Kabupaten Aceh Timur. Kapal tersebut berangkat dari Langsa, Aceh, pada Jumat (27/5) pukul 07.32 dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Kantang, Thailand, pada Sabtu (28/5) pukul 13.00 WIB.
Namun hingga Minggu (29/5), nakhoda kapal tidak melaporkan keberadaannya. Pemilik menghubungi awak kapal, tetapi tidak tersambung. Selanjutnya menghubungi Pelabuhan Kantang, namun informasinya kapal belum tiba.
Selanjutnya pemilik kapal melaporkan ke Pos SAR Langsa dan meneruskannya ke Kantor Basarnas Banda Aceh di Banda Aceh. Basarnas Banda Aceh memberangkatkan tim menggunakan kapal SAR KN Kresna mencari kapal tersebut.
"Pada hari kedua pencarian, yakni Senin (30/5), kami menerima informasi penemuan tiga warga negara Indonesia terapung dan diselamatkan nelayan di perairan Langkawi, Malaysia," kata Budionoa.
Selanjutnya, nelayan Malaysia tersebut menyerahkan ketiga mereka kepada nelayan Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, yang melintas untuk dibawa pulang.
Berdasarkan informasi tersebut, kata Budiono, Basarnas Banda Aceh berkoordinasi dengan Maritime Rescue Coordination Centre (MRCC) Putra Jaya, Malaysia, terkait pencarian korban setelah memastikan ketika orang yang diselamatkan tersebut anak buah KM Frikenra.
Pihak Malaysia juga mengerahkan kapal mereka mencari korban karena lokasi penemuan anak buah kapal KM Frikenra di perairan Langkawi. Basarnas Pusat juga sudah menyampaikan pengumuman kepada kapal-kapal yang melintas di Selat Malaka, terkait korban hilang tersebut
"Dengan ditemukannya semua korban, maka operasi SAR pencarian anak buah kapal KM Frikenra di perairan Selat Malaka ditutup. Seluruh unsur SAR kembali ke kesatuan masing-masing," kata Budiono.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022