Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Provinsi Aceh menyatakan optimis mampu memenuhi target penerimaan bea cukai pada 2022.

Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh Safuadi di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan target penerimaan bea cukai tahun anggaran 2022 mencapai Rp10,1 miliar.

"Dari target Rp10,1 miliar tersebut, terealisasi hingga semeser pertama 2022 sebesar 41,42 persen. Kami yakin target penerimaan bisa terpenuhi dengan sisa waktu satu semester atau enam bulan lagi," kata Safuadi.

Safuadi mengatakan target penerimaan tersebut meliputi bea masuk sebesar Rp392,1 juta dengan realisasi semester pertama 2022 mencapai 804,28 persen atau sebesar Rp3,15 miliar.

Kemudian penerimaan cukai hasil tembakau, kata Safuadi, target sebesar Rp402,5 juta dengan realisasi semester pertama 2022 sebanyak Rp161 juta atau 40 persen. 

"Sedangkan target bea keluar sebesar Rp9,3 miliar dengan realisasi sebanyak Rp900,7 juta atau 9,6 persen. Rendahnya penerimaan bea keluar karena adanya kebijakan penghentian ekspor minyak sawit mentah atau CPO," kata Safuadi.

"Penerimaan negara dari bea cukai tidak sebanyak sektor lainnya seperti pajak. Sebab, bea cukai orientasinya pengawasan bukan fokus untuk mengumpulkan penerimaan negara," kata Safuadi.

Safuadi mengatakan Kantor Wilayah DJBC Aceh terus melakukan upaya mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Di antaranya memberi fasilitas kepada pengusaha di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Hingga Juni 2022, kata Safuadi, fasilitas kepabeanan diberikan Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh di antaranya lima pusat logistik berikat dan dua kawasan berikat.

Kemudian, satu kawasan ekonomi khusus, satu kawasan pelabuhan bebas, delapan tempat penimbunan sementara , delapan kawasan pabean, 16 fasilitas pembebasan bea masuk.

Serta fasilitas pajak dalam rangka impor (PDRI) kegiatan huku minyak dan gas bumi dengan perkiraan nilai mencapai 47,7 juta dolar Amerika Serikat, kata Safuadi menyebutkan. 

"Kami juga berupa mendukung dan menyukseskan program-program rencana jangka panjang untuk peningkatan perekonomian masyarakat Aceh," kata Safuadi.
 

Pewarta: Muhammad HSA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022