Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) agar dapat memanfaatkan pelabuhan di Aceh guna meningkatkan pertumbuhan bisnis di Tanah Rencong .

“Saya meminta ketersediaan fasilitas tangki untuk penampungan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di kawasan pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar, sebelum di kirim keluar Aceh melalui jalur laut,” kata Achmad Marzuki di Jakarta, Senin.

Pernyataan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Direktur Utama (Dirut) Pelindo Arif Suhartono di Jakarta guna memaksimalkan pemanfaatan pelabuhan di daerah itu.

Ia mejelaskan untuk pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) Arun sudah memiliki tangkinya yang merupakan milik Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang pengelolaannya oleh PT Patriot Nusantara Aceh (Patna)

"Kami juga meminta dukungan dari Pelindo supaya nanti CPO bisa dikirim keluar daerah baik ke Medan atau ekspor ke luar melalui pelabuhan Malahayati, Aceh Besar dan Krueng Geukueh Lhokseumawe," katanya.

Dirut Pelindo Arif Suhartono menyatakan pihaknya akan meminta perusahaan pengangkut CPO supaya mengirim melalui pelabuhan Malahayati, Krueng Raya. karenanya juga akan berdampak positif kedepannya.

"Pengiriman ini tentu akan lebih murah untuk pengangkutan CPO ke luar dari Indonesia,” katanya.

Kemudian selain lebih murah tentunya lalu lintas di darat tidak akan terjadi terlalu padat, sehingga jalan juga tidak sering rusak.

Ia menambahkan, menyangkut keberadaan tangki di KEK Arun dijanjikan akan menyelesaikan dengan LMAN, karena ada investor yang bersedia menyewa tangki tersebut.

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd Tanwier mengatakan dengan ada langkah tersebut maka nantinya akan banyak penambahan lowongan kerja baru di Aceh.

"Semoga dengan pertemuan ini nantinya dapat menurunkan tingkat inflasi dan menjadikan pelabuhan-pelabuhan di Aceh bergairah kembali," katanya.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022